kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bahana Sekuritas memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan


Selasa, 21 Januari 2020 / 22:40 WIB
Bahana Sekuritas memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan
ILUSTRASI. Menjaga Stabilitas Moneter ---- Pejalan kaki melintas dekat logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Selasa (24/7). BI melihat adanya kenaikan risiko nilai tukar di banyak negara, khususnya di negara berkembang. Kondisi ini memaksa BI pada Mei 2018 menaikkan


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bahana Sekuritas memprediksi Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuan di level 5,00% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pekan ini. Salah satu pertimbangannya adalah dengan masih menguatnya rupiah pada Januari 2020.

"Kami percaya BI akan menahan suku bunga dan tetap menguatkan rupiah menguat lebih lanjut, daripada memangkas suku bunga dan melemahkan rupiah," jelas Bahana Sekuritas kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).

Hal lain yang dilihat Bahana Sekuritas adalah melihat imbal hasil obligasi 10 tahun yang bergerak lebih rendah pada kuartal pertama di tahun ini, yaitu di level 6,813% atau tercatat turun 25 basis poin (bps).

Baca Juga: Jelang RDG BI, simak prediksi para ekonom terkait suku bunga acuan di awal 2020

Menurut Bahana sekuritas, perusahaan yang ingin meningkatkan belanja modal atau capital expenditure (capex) nya pada tahun ini pasti telah diuntungkan akibat hal itu.

"Dengan melihat penurunan imbal hasil obligasi 10 tahun ini, bisa kita lihat bahwa ini sudah menjadi stimulus moneter dan mengurangi tekanan bagi BI untuk melakukan pelonggaran moneter," tambah Bahana Sekuritas.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan bahwa stance kebijakan moneter yang akan dikeluarkan BI hingga saat ini masih data dependence, yaitu dengan melihat risiko-risiko apa saja yang masih ada di dunia internasional yang akhirnya juga memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.

Dody pun juga menambahkan bahwa pengaruh buruk global apa saja yang mempengaruhi Indonesia akan berusaha ditahan dengan kebijakan moneter dan bauran kebijakan fiskal dan moneter. "Entah apa saja itu bentuknya, baik trade tension atau ancaman dari geopolitik," tandas Dody.

Sebagai tambahan informasi, BI telah menurunkan suku bunga acuan pada sepanjang tahun 2019 hingga 100 bps.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×