kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahana prediksi laju ekonomi Q1 2017 sebesar 4,95%


Selasa, 04 April 2017 / 15:37 WIB
Bahana prediksi laju ekonomi Q1 2017 sebesar 4,95%


Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bahana Sekuritas memprediksi pada kuartal pertama 2017 ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,95% secara tahunan. Angka ini tidak jauh berbeda dengan kuartal terakhir tahun 2016 yang tumbuhnya sebesar 4,94% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

“Jika pemerintah tidak sangat hati-hati dalam membelanjakan anggaran, sebenarnya perekonomian pada kuartal pertama tahun ini mencapai 5,1%, karena konsumsi masyarakat dan perbaikan ekspor masih terus memperlihatkan perbaikan,” ujar Ekonom Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian dalam keterangan tertulis yang diterima KONTAN, Selasa (4/4).

Konsumsi masyarakat masih menjadi penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dalam tiga tahun terakhir sumbangsih ekspor melambat dan bahkan negatif seiring dengan melambatnya perekonomian global. Namun menjelang akhir tahun lalu hingga saat ini, kinerja ekspor masih memperlihatkan kinerja positif sejalan dengan naiknya harga komoditas dan pemulihan ekonomi global.

Untuk menjaga dan semakin memperkuat tren pemulihan ekonomi ini, sangat diperlukan dorongan dari belanja pemerintah. Pasalnya, belanja pemerintah memberikan multiplier effect ke berbagai sektor termasuk mendorong masuknya investasi swasta serta meningkatkan daya beli masyarakat.

Lihat saja pertumbuhan ekonomi pada kuartal empat tahun lalu, karena belanja pemerintah melambat 4,05% secara tahunan, akhirnya membawa ekonomi secara keseluruhan 2016, hanya tumbuh 5,02%.

Padahal, dalam periode yang sama, ekspor sudah tumbuh 4,24% secara tahunan, investasi tumbuh 4,8% dan konsumsi masyarakat tumbuh 4,99%.

Dengan melihat pemulihan global yang masih terus berjalan, terlihat dari pernyataan the Fed yang mulai mengkhawatirkan kenaikan inflasi sehingga akan memicu kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini. Namun, kenaikan inflasi bukanlah hal yang perlu sangat dikhawatirkan, sepanjang kenaikan inflasi itu terjadi secara perlahan atau tidak fluktuatif.

Kenaikan inflasi yang terjadi secara global adalah sinyal positif bahwa konsumsi masyarakat semakin kuat. ''Ini menjadi semakin memperkuat prediksi Bahana bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai beranjak dari tahap stabilisasi ke tahapan ekspansi,'' kata Fakhrul.

Meski bulan lalu, indeks harga konsumen di dalam negeri tercatat deflasi karena pemerintah sangat menjaga harga bahan-bahan pokok. khususnya dari harga bumbu-bumbuan terjaga stabil turun. Meski tercatat deflasi pada Maret, Sekuritas pelat merah ini masih mempertahankan perkiraan inflasi sampai akhir 2017, berada dikisaran 4,4%, sejalan dengan target Bank Indonesia sekitar 3% - 5%.

''Dengan melihat prediksi inflasi yang masih akan berada dalam target bank sentral hingga keseluruhan tahun ini, perekonomian yang mulai beranjak ekspansi meski dorongan dari belanja pemerintah belum maksimal, Bahana tidak melihat ada keperluan untuk menaikkan suku bunga pada bulan ini, kami perkirakan Repo rate sebesar 4,75%, masih kondusif untuk mendorong roda perekonomian kedepannya,'' jelas Fakhrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×