Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah Australia tidak menetapkan larangan berkunjung (travel warning) untuk penduduknya ke Indonesia meskipun ada warga negara mereka yang menjadi korban tewas dalam insiden pengeboman Hotel J.W. Marriott dan Ritz-Carlton, pekan lalu. "Kami tidak mengubah level imbauan dari status peringatan berkunjung (travel advisory)," ujar Menteri Luar Negeri Australia Steven Smith, akhir pekan lalu.
Menteri Luar Negeri, Hassan Wirajuda juga meyakinkan bahwa Indonesia aman untuk dikunjungi. Kata dia, kejadian itu hanya terjadi di Jakarta. Alhasil, masih banyak tempat lain di Indonesia yang bisa dikunjungi.
Apalagi, polisi saat ini tengah meningkatkan pengamanan sejumlah objek vital seperti hotel dan bandara. "Saya yakin keamanan turis sangat terlindungi. Kita akan berbuat sebaik-baiknya untuk menciptakan keamanan yang baik," terang Hassan.
Selain tidak menaikkan status menjadi travel warning, Pemerintah Australia juga memutuskan untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia untuk melakukan investigasi atas ledakan bom yang menelan korban jiwa sembilan orang tersebut. "Jika dimungkinkan, kami akan memberikan ahli-ahli untuk mengungkap pelaku pemboman ini," tegas Smith.
Selain investigasi, Pemerintah Negeri Kangguru itu juga berniat membantu identifikasi mayat dan perawatan luka bakar yang diderita para korban di rumah sakit Australia.
Hassan pun menyambut baik rencana pemberian bantuan Australia itu. Apalagi, jumlah korban luka-luka mencapai 55 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News