kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Antisipasi lonjakan kasus Covid-19, Kemkes masih siagakan 4.300 relawan


Senin, 27 September 2021 / 18:40 WIB
Antisipasi lonjakan kasus Covid-19, Kemkes masih siagakan 4.300 relawan
ILUSTRASI. JAKARTA,14/9-VAKSIN WARGA BINAAN. Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin Covid-19 AstraZeneca kepada warga binaan sosial di Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta, Selasa (14/9/2021). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19, Kementerian Kesehatan (Kemkes) masih menyiagakan sekitar 4.300 relawan yang membantu penanganan pasien Covid-19. Kesiapsiagaan dinilai perlu dilakukan meski saat ini jumlah kasus positif Covid-19 telah menurun.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemkes Kirana Pritasari mengatakan, untuk tahun 2021 dari Januari hingga September ini lebih dari 7.000 relawan yang telah direkrut oleh pihaknya.

Namun angka tersebut belum termasuk relawan yang direkrut langsung oleh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) secara langsung. "Dengan penurunan kasus saat ini, yang (nakes) aktif sekitar 4.300 para relawan," kata Kirana dalam konferensi pers Kemkes, Senin (27/9).

Adapun pengurangan relawan tenaga kesehatan aktif lantaran telah menurunnya kasus positif Covid-19, Kirana memperkirakan setiap rumah sakit vertikal ada pengurangan sekitar 10%.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan sebut ada peningkatan aktivitas ritel dan tempat rekreasi

Sumbangsih waktu dan tenaga dari para relawan diapresiasi menjadi satu langkah yang sangat membantu tenaga kesehatan saat terjadi lonjakan kasus, terutama ketika kasus lonjakan tinggi pada Juni lalu.

Kirana menjelaskan, pemerintah masih menyiagakan para relawan untuk mengantisipasi adanya penambahan kasus saat periode libur panjang. Meski kasus kini menurun pemerintah juga terus memonitor keadaan di negara sekitar.

"Karena kita juga bisa mendapat dampak imbasnya dari kondisi negara-negara yang ada di sekitar kita," ujarnya.

Kirana juga memastikan pemerintah sudah memberikan apresiasi melalui pemberian insentif kepada para relawan tenaga kesehatan. Dimana selama periode Januari hingga September 2021 ini telah diberikan insentif kepada lebih dari 940.000 tenaga kesehatan yang menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 27 September: Tambah 1.390 kasus baru, prokes jangan kendor

"Anggaran yang sudah disalurkan kita Rp 6,4 triliun disalurkan sebagai insentif tenaga kesehatan. Selain insentif tenaga kesehatan Kementerian Kesehatan juga telah menyediakan santunan kematian, ini sebagai bentuk penghargaan kepada tenaga kesehatan yang gugur dalam penanganan pandemi," jelasnya.

Secara total alokasi anggaran tahun 2021 untuk insentif tenaga kesehatan dan santunan kematian nakes yang gugur ialah Rp 9,078 triliun. Dimana realisasi yang telah disalurkan sebesar Rp 7,4 triliun per September ini.

Selanjutnya: Memakai jenis masker ini tak bisa jadi pencegahan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×