kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Anies Baswedan: Sudah Saatnya Negara Tak Diatur Para Pengusaha


Kamis, 11 Januari 2024 / 18:49 WIB
Anies Baswedan: Sudah Saatnya Negara Tak Diatur Para Pengusaha
ILUSTRASI. Calon presiden Anies Baswedan saat debat capres untuk Pemilu 2024 di Jakarta (7/1/2024).


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SAMARINDA. Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan, sudah saatnya negara tak diatur oleh para pelaku usaha.

Hal itu disampaikan Anies saat kampanye dengan cara dialog dalam "Desak Anies" yang disiarkan di kanal YouTube pribadinya, @aniesbaswedan, Kamis (11/1/2024).

Dalam acara tersebut, Anies ditanya mengenai usaha yang merusak lingkungan seperti tambang batu bara yang berada di Kalimantan.

Baca Juga: Pasangan AMIN Akan Tekan Utang RI Jadi di Bawah 30% dari PDB, Begini Strateginya

Anies kemudian menjelaskan, selama dia memimpin DKI Jakarta sebagai Gubernur, pelaku usaha selalu menaati aturan yang telah dibuat pemerintah.

"Pelaku usaha itu tidak akan bertumbuhkan dengan pemerintah. Problemnya, pemerintah sendiri tidak memprioritaskan ekologi, tidak memprioritaskan pembangunan berkelanjutan sehingga mereka ada keleluasaan di situ," katanya.

Sebab itu, dia ingin agar ada aturan yang dibuat pemerintah untuk mementingkan keberlanjutan lingkungan hidup dan tidak mengikuti kemauan dari pengusaha semata.

"Sudah saatnya negara tidak diatur oleh para pelaku usaha, dan sebaliknya. Justru negara yang harus mengatur para pelaku usaha," tutur Anies.

Anies memberikan contoh, perbudakan dalam dunia usaha dulunya dianggap normal sebelum adanya larangan karena alasan kemanusiaan.

Dia ingin agar pengusaha yang merusak lingkungan bisa sadar seperti layaknya larangan perbudakan.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Pilpres 2024 Diprediksi 2 Putaran, Nanti akan Ada Koalisi Baru Lagi

Di zaman modern saat ini, merusak lingkungan hidup bisa jadi dianggap sebagai aib layaknya menjalankan usaha dengan sistem perbudakan.

"Dulu berusaha dengan merusak lingkungan bisa dianggap normal, ke depan itu aib, itu dosa dan itu harus berubah, itu yang ingin saya sampaikan," ucap Anies.

"Dibuat pesan moralnya, diturunkan dalam bentuk regulasi, lalu laksanakan terjadi perubahan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kampanye di Samarinda, Anies: Sudah Saatnya Negara Tak Diatur Para Pengusaha"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×