Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah masih akan memberikan subsidi energi dan kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, dan LPG 3 kg untuk tahun depan. Meski, anggaran yang digelontarkan lebih kecil yakni hanya sebesar Rp 336,7 triliun.
Nilai tersebut menurun 33,07% dari anggaran subsidi dan kompensasi tahun ini yang sebesar Rp 502 triliun. Anggaran subsidi energi dan kompensasi di 2023 tersebut terdiri dari subsidinya yang mencapai Rp 210,7 triliun dan kompensasi Rp 126,0 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengurangan anggaran tersebut lantaran asumsi harga energi dan implisit volume energi tahun depan akan lebih rendah dari tahun ini. Misalnya saja, harga minyak akan di kisaran US$ 90 per barel dibandingkan pada tahun ini yang di atas US$ 100 per barel.
Baca Juga: Anggaran Subsidi Energi Tahun 2023 Masih Jumbo, Capai Rp 210,6 Triliun
“Dalam hal ini kita mendapatkan angka subsidi energi di 2023 Rp 336,7 triliun, lebih rendah dari (subsidi dan kompensasi energi 2022) Rp502,4 triliun. Ini karena faktor asumsi lebih rendah dan volume tetap dikendalikan,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023, Selasa (16/8).
Faktor lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga diperkirakan akan lebih baik dibandingkan situasi yang sekarang ini.
Meski anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun depan menurun, Sri Mulyani menilai anggaran yang digelontarkan masih cukup tinggi. Untuk itu Ia meminta agar pengendalian konsumsi BBM pertalite maupun solar disalurkan sesuai target sasaran agar anggarannya tidak jebol, tak hanya untuk tahun depan, tetapi juga untuk tahun ini.
“Kita berharap pertalite dan solar, LPG itu tetap di kendalikan karena kalau tidak pasti akan melewati bahkan yang Rp 502,4 triliun bisa terlewati apabila volume subsidi tidak terkontrol,” ujarnya.
Adapun mengutip Buku II Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, anggaran subsidi BBM jenis tertentu dan LPG tabung 3 kg dalam tahun anggaran 2023 diarahkan untuk, melanjutkan pemberian subsidi selisih harga untuk minyak tanah dan subsidi tetap untuk BBM solar disertai dengan pengendalian volume dan pengawasan atas golongan atau sektor-sektor yang berhak memanfaatkan.
Baca Juga: Jokowi Patok Belanja Negara Tahun 2023 Sebesar Rp 3.041,7 triliun
Kemudian, transformasi subsidi LPG tabung 3 Kg diarahkan agar lebih tepat sasaran dan berbasis target penerima serta terintegrasi dengan program perlindungan sosial.
Perhitungan anggaran subsidi jenis BBM tertentu dan LPG tabung 3 kg tahun 2023 tersebut menggunakan asumsi dan parameter.
Antara lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan ICP, subsidi terbatas minyak solar sebesar Rp 1.000/liter, volume BBM jenis solar sebesar 17,0 juta kiloliter dan minyak tanah sebesar 0,5 juta kiloliter dan volume LPG tabung 3 kg sebesar 8,0 juta metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News