Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara memastikan program tiga juta rumah tetap berjalan meskipun ada kebijakan efisiensi anggaran.
Diketahui, imbas dari kebijakan efisiensi anggaran, Kemenetrian PKP dipangkas sebesar Rp 3,66 triliun pada Tahun Anggaran (TA) 2025. Dengan itu, anggaran Kementerian PKP hanya tersisa Rp 1,6 triliun dari semula Rp 5,2 triliun.
"Targetnya tetap 3 juta rumah per tahun, baik yang dibangun maupun yang di renovasi dan walaupun anggaranya berkurang kita harus kreatif," jelas Ara dijumpai usai Rapat Kerja Bersama Komisi V DPR RI, Kamis (6/2).
Baca Juga: Ada Efisiensi, Anggaran Kementerian PKP Dipangkas Sisa Rp 1,6 Triliun
Dalam memastikan program berjalan, Ara menyebut telah menyiapkan sumber pembiayaan kreatif. Salah satunya dengan mengusulkan program 3 juta rumah ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Menurut Ara ada beberapa titik tempat yang akan diajukan masuk kedalam PSN ini. Walau begitu, dirinya tidak menjelaskan detil titik mana saja yang telah diusulkan.
"Yang terang, usulan ini juga nanti akan dibantu oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional ATR/BPN terkait kepastian lahan pelaksanaan program. Dengan dana yang ada kan pilihan kita cuma dua. Mau pasrah atau terus berjuang dan kreatif. Saya tentu dengan gajaran kami pilihannya adalah berjuang," jelasnya.
Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Dinilai Belum Bisa Angkat Kinerja Industri Semen Nasional
Sebelumnya, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid mengungkap Program Strategis Nasional (PSN) sektor perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tengah digodok.
Dia menjelaskan, lewat PSN itu nantininya pemerintah bakal membangun setidaknya 20.000 unit rumah di setiap kabupaten/kota. Di mana, pembangunan PSN rumah itu ditargetkan bakal tersebar di 50 kabupaten/kota.
"Kalau satu kabupaten kota, PSN-nya antara 10.000 sampai 20.000 rumah, itu kan sudah 1 juta,” kata Nusron saat ditemui di Jakarta, Rabu (11/12).
Menggunakan asumsi angka itu, maka kira-kira total lahan yang dibutuhkan tiap Kabupaten/Kota mencapai 178 hektare. Angka itu merupakan hitungan kasar dirinya yang mengacu pada 1 unit rumah dibangun di atas lahan seluas 60 meter persegi.
Adapun, tambah Nusron, usulan PSN itu dalam rangka efisiensi anggaran sekaligus memunculkan kepastian kemudahan pengadaan lahan bagi proyek 3 juta rumah.
“Umumnya, begitu tahu akan membangun 3 juta rumah, pasti lahannya itu mahal. Dinaikkan oleh orang. Bisa kemudian masuk pemain pihak ketiga, menjadi spekulan dan sebagainya. Benar kan? Nah, kalau kita buat PSN, itu nanti harga tanah tidak boleh lebih dari appraisal,” tegasnya.
Baca Juga: Dukung Program 3 Juta Rumah, Erick Thohir Dorong BTN Pasarkan KPR Hunian TOD
Selanjutnya: Dukung Dekarbonisasi, PGE dan Pertagas Perkuat Sinergi untuk Energi Bersih
Menarik Dibaca: Masih Diguyur Hujan, Simak Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (7/2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News