kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Analis Kebijakan Publik Nilai Rencana Kebijakan Populis Kental Nuansa Politik


Selasa, 23 Mei 2023 / 21:33 WIB
Analis Kebijakan Publik Nilai Rencana Kebijakan Populis Kental Nuansa Politik
Analis Kebijakan Publik Nilai Rencana Kebijakan Populis Kental Nuansa Politik


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Publik Indonesia, Trubus Rahadiansyah, menilai bahwa rencana kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) serta anggaran untuk kendaraan listrik bagi PNS adalah kebijakan yang cenderung populis dengan nuansa politik yang kental.

Trubus mengkritik alokasi dana sebesar Rp 966 juta yang dianggarkan untuk setiap unit mobil listrik bagi PNS.

Menurutnya, mobil listrik tersebut hanya digunakan oleh PNS yang bertugas di kota-kota besar, sementara PNS seperti guru, penyuluh pertanian, dan yang berada di daerah terpencil tidak memerlukan kebijakan pembelian mobil listrik tersebut.

"Kebijakan ini jelas terlihat politis, mengingat para eselon berada di Jakarta atau kota-kota besar. Sehingga kebijakan ini hanya berlaku bagi elitenya saja dan warna politiknya lebih terasa," ujar Trubus kepada Kontan.co.id pada Selasa (23/5).

Baca Juga: Ekonom Sebut Kenaikan Gaji PNS Kurang Tepat untuk Dilakukan Saat Ini

Menurutnya, jika pemerintah memang ingin menaikkan gaji PNS, peningkatan tersebut seharusnya lebih dari 5%. Hal ini bertujuan agar PNS yang berada di daerah juga dapat merasakan peningkatan kesejahteraan.

"Kenaikan sebesar 5% tidak akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan. Naik 5% kemudian tunjangan tukin dikurangi. Padahal, Pemprov DKI memiliki banyak tunjangan tukin, sedangkan di daerah hanya sedikit. Ketimpangan ini sangat tinggi," jelasnya.

Trubus menganggap kebijakan populis yang diambil oleh pemerintah pada tahun ini kurang tepat dalam hal timing-nya. Misalnya, rencana kenaikan gaji PNS dan anggaran pembelian mobil listrik bagi PNS.

Baca Juga: Anggota Komisi II DPR Sambut Positif Usulan Kenaikan Gaji PNS

Trubus menyebutkan bahwa jika pemerintah ingin menaikkan gaji PNS, seharusnya fokus pada peningkatan kesejahteraan bagi PNS yang berada di daerah terutama di wilayah perbatasan, daerah terpencil, dan terluar.

Namun, menurut Trubus, kebijakan populis yang langsung berdampak pada masyarakat seharusnya tetap dilakukan. Misalnya, anggaran untuk pembelian mobil listrik bagi PNS sebaiknya dialokasikan untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem dan pencegahan stunting.

"Kebijakan seharusnya diarahkan ke sana, seperti penciptaan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi kemiskinan ekstrem dan stunting," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×