kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Holding bank, presiden harus turun tangan


Senin, 14 November 2016 / 07:30 WIB
Analis: Holding bank, presiden harus turun tangan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana pemerintah yang akan membentuk holding bank BUMN sebelum akhir tahun, berpotensi mengalami kegagalan jika tidak mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Oleh karena itu, diharapkan presiden ikut turun tangan untuk melakukan mediasi antara DPR dengan kementerian.

Hal ini karena, tujuan utama pembentukan holding bank adalah untuk meningkatkan aset negara.

Norico Gaman, Kepala Riset BNI Securities mengatakan setelah holding dan super holding terbentuk, maka produktifitas dan efisiensi perusahaan dibawah holding akan mengalami kenaikan,

“Komunikasi antara DPR dan kementerian sangat penting terkait dengan pembentukan holding, jangan sampai holding gagal terbentuk hanya karena penolakan DPR,” ujar Norico kepada KONTAN, Minggu (13/11).

Norico memberikan contoh, dengan adanya super holding seperti Khazanah di Malaysia dan Temasek yang ada di Singapura maka perusahaan yang berada dibawah holding akan semakin kuat karena didukung oleh pendanaan dari induk.

Selain itu, dengan dibentuknya super holding maka ekspansi anorganik untuk mempercepat pertumbuhan aset bisa dengan mudah dilakukan. Norico mengharapkan dengan adanya konsep holding ini bisa meningkatkan efisiensi dari perusahaan BUMN dan harapannya bisa meningkatkan daya saing perusahaan domestik menghadapi persaingan di era pasar bebas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×