Reporter: Petrus Dabu | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Ampas atau residu hasil pengolahan ore (biji) emas PT Freeport Indonesia di Papua dalam setahun diperkirakan menghasilkan uang US$ 60 juta - US$ 70 juta. Residu dalam bentuk pasir sisa olahan biji emas ini dibuang perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu ke Sungai Otomona.
Riza Pratama, Corporate Social Responsibility Officer PT Freeport Indonesia mengatakan teknologi yang dimiliki Freeport belum bisa mengekstrak 100% hasil tambangnya di Papua. "Pasti ada residu dalam bentuk pasir sisa tambang," ujarnya kepada KONTAN di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Residu ini kata dia oleh perusahaan dibuang ke Sungai Otomona. Menurutnya, terdapat sekitar 3.000-4.000 orang di dataran rendah dan sekitar 1.500-2.000 orang di dataran tinggi Papua yang mencoba mengais rezeki dengan mendulang emas dari residu tersebut. Kata dia, estimasi Freeport, dari aktivitas pendulangan emas tersebut, total uang yang dihasilkan mencapai US$ 60 juta-70 juta per tahun.
Estimasi tersebut katanya dari hasil pantauan atas penjualan emas di penadah-penadah yang ada di kota Timika. "Mata rantai penjualannya sedang kita pelajari," tandasnya.
Manajemen Freeport bisa menyebut aktivitas warga pendulang emas ini sebagai kegiatan ilegal mining. Memang kata dia, aktivitas mendulang emas dari ampas biji emas ini, kata dia tidak mengurangi produksi emas PT Freeport Indonesia.
Namun, kata dia aktivitas ribuan pendulang tersebut mengganggu operasional perusahaan. Karena jumlahnya banyak, kata dia cukup mengganggu kelancaran aktivitas truk-truk pengangkut hasil tambang Freeport. "Kita banyak memberikan penyuluhan kepada mereka, karena pertama mereka menambang di daerah yang berbahaya yang sewaktu-waktu terjadi banjir bandang dan risiko penyakit dan impact sosial lainnya," ujarnya.
Catatan saja, seperti pernah dirilis Freeport sebelumnya tahun ini Freeport menargetkan penjualan emas tahun 2012 ini sebesar 1,1 juta ons atau lebih rendah dari penjualan hingga 31 Desember 2011 yaitu 1,3 juta ons.
Sedangkan tembaga penjualan tembaga tahun 2012 diperkirakan mencapai 930 juta pound atau meningkat dari realisasi penjualan pada tahun 2011 yang mencapai 846 juta pound.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News