Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Keberadaan lembaga pinjaman baru Asian Infrastructur Investment Bank (AIIB) menambah daftar sumber pembiayaan dari multilateral.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil bilang, banyak tawaran menarik yang diberikan AIIB.
Diantaranya, AIIB bisa mendanai proyek badan usaha milik negara (BUMN) langsung tanpa harus ada jaminan pemerintah.
Namun dengan catatan proyek tersebut termasuk dalam daftar buku biru alias blue book proyek yang akan dilaksanakan.
Selain ditawarkan ke AIIB, proyek-proyek blue book memang ditawarkan juga kepada lembaga multilateral lainnya.
Kemudian, proyek juga termasuk dalam skema Public Private Partnership (PPP).
Rencananya, AIIB akan mulai berioperasi pada Januari 2016 nanti.
Namun, "Mereka baru siap memberikan pinjaman pertama di kuartal tiga 2016," ujar Sofyan, Rabu (4/11) di Istana Negara, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Sofyan juga bilang secara umum tawaran AIIB tidak lebih baik dibandingkan lembaga multilateral lainnya.
Namun, mereka berjanji untuk mempercepat semua prosesnya.
Mengenai tingkat bunga dan tenor yang diberikan juga tidak lebih baik menurut Sofyan.
Besarnya bunga sama sepertihalnya Asian Development Bank (ADB) atau World Bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News