Sumber: Warta Kota | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pembentukan BUMD PT Transjakarta masih dalam proses peralihan dari BLUD Transjakarta di bawah Dishub DKI. Meski sudah memiliki direksi dan dicatat akta pendirian perusahaan, BUMD ini belum bisa bekerja karena belum ada modal dan anggarannya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dirinya berharap PT Transjakarta bisa segera menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
“Kita harapkan PT Transjakarta bulan Mei ini bisa langsung RUPS, biar kita bisa langsung PMP (Penyertaan Modal Pemerintah) terus langsung mulai,” ujar pria yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota, Rabu (7/5/2014).
Ahok mengatakan, PT Transjakarta akan menjadi pihak yang membeli bus Transjakarta. “Besok di Monas Scania mau demo (paparan) bus BBG-nya, kita mau lihat, tapi belu bus nya tahun depan saja. Tahun ini kita mau fokus untuk merapikan seluruh jalur Busway. Lagipula mereka (scania) kasi lihat dulu lah (produknya). Ini pertama kalinya mereka masuk, karena sebelumnya selalu kalah tender,” ujarnya.
Ahok mengatakan, merek-merek bus Eropa harus dimasukkan ke e-catalogue LKPP. Menurut Ahok, bus merek Scania, Volvo, atau Mercedes Benz akan dibeli mesin dan sasisnya, sedangkan karoseri menggunakan lokal.
Seperti diketahui, kalangan legislatif DKI Jakarta menilai wajar saja BUMD PT Transjakarta belum bisa bergerak banyak. Selain saat ini masih masa transisi, juga belum ada anggaran PMP untuk PT Transjakarta dalam APBD DKI 2014.
“Bagaimana PT TRansjakarta mau kerja, anggarannya saja belum ada di APBD, beli kertas saja juga nggak bisa,” ujar Ketua Komisi B (transportasi) DPRD DKI Jakarta, Selamat Nurdin.
Menurutnya, kemungkinan besar Pemprov DKI Jakarta baru akan menganggarkan PMP untuk PT Transjakarta pada APBD Perubahan 2014 di akhir tahun ini.
“Mereka harus membuat skema bisnis dan keuangan, sebagai PT, Transjakarta harus memiliki visi sebelum dijalankan, lalu ada hitungan pendapatan dan keuntungan darimana saja, Public Service Obligation (bantuan pemerintah) nya berapa? agar tiket tidak mahal, jadi masih banyak yang harus dibahas, saya tidak yakin tahun ini PT Transjakarta akan jalan,” ujarnya.
Menurut Nurdin, seharusnya, kata dia, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) memasukkan sejumlah angka untuk PMP PT Transjakarta. Sehingga, ada dua yang disiapkan sekaligus, manajemen dan direksi, lalu masalah administrasinya, termasuk skema bisnisnya.
“Sebab ada aset Pemerintah yang diserahkan ke PT Transjakarta, itu kan terpisah, ada bus, halte, jembatan penyebrangan, kantor Transjakarta, dan lainnya,” jelas Nurdin.
Ketua DPW PKS DKI Jakarta ini menjelaskan, PT Transjakarta akan menjalankan dua jenis layanan, yakni Transjakarta dan Bus sedang atau Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB). Ditambah lagi, mereka juga direncanakan akan mengelola terminal bus.
Seperti diketahui, Pemprov DKI mulai melakukan masa peralihan pengelolaan Transjakarta dari BLU ke PT Transjakarta.
Perda Pembentukan BUMD PT Transjakarta baru disahkan pada (30/12/2013) lalu. Perda tersebut menyebutkan PT Tranjakarta mendapatkan modal dasar perseroan sebesar Rp5,2 triliun yang terbagi atas penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp1,5 triliun.
PMD ini terdiri dari setoran tunai sebanyak Rp350 miliar dan inbreng aset tetap senilai Rp1,191 triliun. Bahkan PT Transjakarta juga memiliki penyertaan modal mitra BUMD sebesar Rp10 miliar dalam bentuk setoran tunai. Namun dalam APBD DKI belum ada anggaran untuk PT Transjakarta ini. (Ahmad Sabran)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News