Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BADUNG. Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono mendapat kritik dari pendukungnya. Agung dianggap berjalan sendiri tanpa memberikan panduan kepada anggota Presidium.
"Presidium tidak pernah jelas konsep dan targetnya, jadi mudah dikalahkan," kata Zainal Bintang Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, saat dihubungi, Senin (1/12).
Zainal mengatakan, Agung bersama anggota Presidium yang ingin maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar, seperti Priyo Budi Santoso dan Agus Gumiwang juga tak nampak berkonsolidasi. Semua berjalan sendiri. Hal itu dianggap Zainal sebagai penyebab Presidium mudah dimentahkan oleh Aburizal Bakrie.
Ia berpendapat, seharusnya Agung bersama calon ketua umum yang menjadi anggota Presidium hadir di Munas IX untuk secara adil bertarung dengan Aburizal memperebutkan kursi ketua umum Golkar. Namun, Agung dianggapnya tak mampu menjalankan tugas dengan baik untuk memimpin konsolidasi.
"Tidak terlihat konsolidasinya, tidak terlihat kebulatan sikap, kesatuan visi, mereka berjalan sendiri-sendiri," ujarnya.
Agung sudah meninggalkan Bali sore tadi, lalu kembali ke Jakarta. Sejak awal, Agung tidak mengakui kehadirannya di Bali berhubungan dengan Munas Golkar. Agung juga tidak pernah datang ke lokasi munas di Hotel Westin, Bali. Hotel tempatnya menginap letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi munas.
Pada 25 November lalu, Agung membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar untuk menentukan waktu dan pelaksanaan Munas IX. Saat itu, ia menunjuk Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Y Thohari, Zainudin Amali, Agus Gumiwang, Yorrys Raweyai, Agun Gunandjar, Ibnu Munzir, Laurence Siburian, dan Zainal Bintang sebagai anggota presidium. (Indra Akuntono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News