kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AEO bisa mendorong ekonomi mulai 2018


Selasa, 21 Februari 2017 / 15:55 WIB
AEO bisa mendorong ekonomi mulai 2018


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemberian sertifikasi Authorized Economic Operator (AEO) kepada 46 perusahaan diyakini pemerintah dapat meningkatkan kegiatan ekspor impor Indonesia. Hal tersebut nantinya dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, fasilitas AEO yang diberikan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam melakukan kegiatan perdagangan internasional. Sebab, prosedur perdagangan internasional untuk perusahaan yang telah memegang sertifikat tersebut menjadi lebih mudah.

Tak hanya itu, perusahaan AEO juga akan diakui di seluruh dunia sebagai perusahaan yang safe and secure serta mitra bisnis yang patuh dan taat dalam perdagangan internasional.

"(Penurunan rata-rata waktu dwelling time hanya indikator, tetapi ujungnya kalau semua lancar, ekspor impor lancar maka ada multiplier effect yaitu pertumbuhan ekonomi akan terkerek naik," kata Mardiasmo dalam paparan saat acara Simposium AEO dan penetapan Mitra Utama (MITA) Kepabeanan di Kantor Pusat Ditjen Bea dan Cukai, Selasa (21/2).

Lebih lanjut menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mulai meningkat. Namun, Presiden menginginkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 6%-6,1% di tahun 2018 mendatang. Oleh karena itu, untuk bisa mencapai keinginan tersebut maka pertumbuhan ekonomi di tahun ini harusnya menyentuh 5,5%.

"Nah ini dibutuhkan langkah terobosan yang luar biasa, salah satunya melalui perdagangan karena salah satu kontributor dalam pertumbuhan adalah perdagangan," tambah Mardiasmo.

Pihaknya mencatat, dari segi jumlah importasi, perusahaan AEO dan MITA berkontribusi sekitar 26,84% atau sekitar 265 ribu kontainer, berkontribusi dalam efisiensi biaya penimbunan hingga mencapai 34%, dan berkontribusi 29,3% terhadap total penerimaan negara sepanjang 2016.

Oleh karena itu menurutnya, pemerintah mengupayakan peningkatan jumlah penerima AEO untuk menaikkan keuntungan baik bagi pelaku usaha maupun ekonomi domestik. "Pemerintah termasuk kementerian dan lembaga yang lain, semua lini ikut mereformasi semuanya. Kalau semua sudah, artinya language sudah sama dan akan lebih cepat," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×