kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

ADB Klaim Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Tak Ganggu Investasi Indonesia


Kamis, 14 Desember 2023 / 15:41 WIB
ADB Klaim Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Tak Ganggu Investasi Indonesia
ILUSTRASI. Investasi di Indonesia diproyeksi tetap berjalan normal meski ada lonjakan kasus Covid-19 di Singapura


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA Asian Development Bank (ADB) menilai bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia tidak akan mengganggu perekonomian maupun investasi asing di Indonesia.

Direktur ADB di Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan, negara dengan julukan Negeri Singa tersebut memiliki ketahanan yang cukup baik dalam menangani masalah kasus Covid-19 seperti beberapa tahun lalu.

Oleh karena itu, lonjakan kasus Covid-19 tersebut tidak akan mengganggu perekonomian Indonesia serta investasi asing (FDI) yang masuk di Indonesia.

"Negara ini (Singapura) memiliki banyak pengalaman yang cukup kuat. Jadi, saya pikir mereka memiliki ketahanan yang cukup baik dan kekuatan untuk mencegah hal seperti itu menjadi besar," ujar Jiro dalam Media Briefing di Jakarta, Kamis (14/12).

Baca Juga: ADB Sebut Ekonomi Indonesia Butuh Tumbuh di Kisaran 6% Untuk Capai Visi 2045

Seperti yang diketahui, Singapura menjadi salah satu negara yang mencatatkan kenaikan tajam kasus Covid-19 sejak awal Desember 2023.

Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat lalu mengatakan bahwa dari 26 November hingga 2 Desember, perkiraan jumlah infeksi covid-19 meningkat menjadi 32.035 dibandingkan dengan 22.094 kasus pada pekan sebelumnya.

Dari sisi investasi, Singapura merupakan asal Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar selama 3 tahun terakhir, dengan investasi signifikan sebesar US$ 12,1 miliar dari Januari hingga September 2023.

Investasi yang mendominasi berasal dari sektor industri logam dasar (US$ 11,3 miliar), transportasi pergudangan, dan telekomunikasi (US$ 7,9 miliar), serta real estate, kawasan industri, perumahan (US$ 7,8 miliar). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×