kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ADB beri pinjaman ke Indonesia sebesar Rp 7,11 triliun untuk pemulihan akibat pandemi


Senin, 22 November 2021 / 11:42 WIB
ADB beri pinjaman ke Indonesia sebesar Rp 7,11 triliun untuk pemulihan akibat pandemi


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto

Pandemi juga menyebabkan buruknya tingkat imunisasi bagi balita, karena perawatan kesehatan non Covid-19 menjadi lebih sulit diakses.

Sejalan dengan dampak pandemi yang menekan permintaan dan memperlambat penciptaan lapangan kerja, pengangguran jangka panjang dapat menimbulkan terkikisnya keterampilan, terutama di kalangan kaum muda.

“Dengan mengatasi defisit sumber daya manusia, program ini akan membantu meningkatkan pemulihan Indonesia dari pandemi global,” kata Direktur ADB bidang Manajemen Publik, Sektor Keuangan, dan Perdagangan untuk Asia Tenggara Jose Antonio Tan III.

Jose mengatakan, adanya kerangka yang memungkinkan pelaksanaan SDG di tingkat lokal akan membantu memastikan bahwa manfaat dari reformasi pembangunan sumber daya manusia akan dinikmati oleh seluruh penduduk Indonesia.

Pembangunan manusia diidentifikasi sebagai pendorong penting pertumbuhan ekonomi dalam Visi 2045 pemerintah Indonesia dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020–2024.

Baca Juga: ADB siap bantu Indonesia & Filipina tutup pembangkit batubara 10-15 tahun ke depan

Pinjaman baru ini membiayai subprogram pertama dari tiga subprogram Meningkatkan Produktivitas Melalui Program Pembangunan Modal Manusia (Boosting Productivity through Human Capital Development Program).

Program ini menggabungkan pinjaman berbasis kebijakan dengan bantuan teknis dan dukungan pengetahuan. Dengan berfokus pada kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, program ini bertujuan membantu menaikkan indeks sumber daya manusia Indonesia menjadi 59% pada 2026, sejajar dengan rata-rata kawasan dan rata-rata global.

“Adanya angkatan kerja yang terampil dan sehat melalui pendidikan teknis dan vokasi, pelatihan dan pendidikan tinggi akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga turut memajukan pembangunan sektor swasta,” pungkas Jose.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×