kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada wacana daging beku dijual di pasar


Sabtu, 21 Mei 2016 / 09:58 WIB
Ada wacana daging beku dijual di pasar


Reporter: Handoyo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah berupaya mengatasi lonjakan harga kebutuhan pokok, khususnya daging sapi. Maklum, sebentar lagi memasuki bulan puasa, tapi per kemarin (20/5) harga daging sapi rata-rata nasional berkisar Rp 112.000 per kilogram (kg). Harga ini masih jauh lebih tinggi dari harapan Presiden yang sebelumnya menargetkan harga daging sapi turun menjadi sebesar Rp 85.000 per kg.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemdag) Karyanto Suprih mengatakan, salah satu wacana yang digulirkan Kemdag untuk menekan harga daging sapi yakni dengan membolehkan daging sapi beku dijual di pasar tradisional. Caranya, dengan merevisi aturan penjualan daging beku yang selama ini hanya boleh dipasarkan untuk kebutuhan hotel, restoran dan katering (horeka).

"Kami akan coba revisi (peraturan) untuk bisa masuk ke pasar tradisional," kata Karyanto, Jumat (20/5).

Namun, keputusan final soal rencana revisi aturan itu masih perlu didiskusikan lebih lanjut untuk melihat dampaknya. Sekedar catatan, impor daging beku dilakukan oleh perusahaan swasta yang mengantongi angka pengenal impor umum (API-U).

Disparitas harga daging sapi beku dengan daging sapi segar cukup tinggi. Harga daging beku di tingkat konsumen berkisar Rp 70.000 per kg-Rp 80.000 per kg. Kualitas dan tingkat higienitas daging diklaim lebih baik.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menilai, wacana pembukaan keran impor daging beku untuk tujuan pasar tradisional akan sia-sia.

"Masyarakat kita tidak menyukai daging beku. Mereka lebih memilih daging segar yang baru dipotong," katanya.

Sehingga, walau suplai di pasar berlimpah, tapi produk daging beku tidak diminati konsumen. Sebenarnya, beberapa waktu lalu juga pernah dilakukan kebijakan impor daging sapi beku oleh Bulog, namun ternyata sepi peminat sehingga tak laku.

Makanya, pemerintah diharapkan lebih fokus pada solusi jangka panjang. Caranya, dengan membangun sentra-sentra peternakan sapi baru dengan menggunakan lahan yang ada. Pasalnya, bila terus bergantung dengan impor maka, gejolak harga daging sapi sulit untuk distabilkan.

Catatan saja, sebelum wacana revisi aturan penjualan daging beku impor bergulir, pemerintah telah menyiapkan beberapa opsi untuk mengantisipasi lonjakan harga daging sapi menjelang puasa dan lebaran. Diantaranya dengan mempercepat penerbitan izin impor bahan pangan.

Kemdag telah meneken rekomendasi impor sapi bakalan 250.000 ekor hingga September 2016. Dan separuh dari impor daging sapi sebanyak 10.000 ton telah diberikan ke PT Berdikari. Pemerintah juga punya opsi membuka impor sapi dari India.

Kini Kementerian Pertanian tengah melakukan verifikasi. Bila dinyatakan aman, izin impor sapi dari India bisa diberikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×