kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

5.000 Itik di Brebes mati akibat flu burung


Selasa, 03 Desember 2013 / 14:21 WIB
ILUSTRASI. Kiat-Kiat Mengajarkan Anak untuk Belajar Menghormati Orang Lain.


Sumber: Kompas.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BREBES. Temuan 5.000 ekor itik milik para peternak di Desa Pakijangan, Brebes, Jawa Tengah membuat Dinas Peternakan langsung melakukan tindakan. Sejumlah petugas mendatangi kandang ternak itik untuk melakukan rapid test, Selasa (3/12/2013).

“Dari hasil tes cepat, itik mati positif akibat virus flu burung,” ujar Drh. Wahyudi, selaku Kepala Seksi Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Brebes.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus, petugas langsung memberikan cairan disinvektan kepada para peternak. Mereka diimbau untuk menyemprot kandang itik agar virus tidak menular ke kandang lainnya.

“Selain kandang, kami meminta peternak mencampur cairan disinvektan ke minuman itik, lalu untuk bangkai langsung dibakar,” imbuh Wahyudi.

Sementara itu, salah seorang peternak, Wakhrudin, mengaku sedikit lega mengetahui penyebab kematian itik yang mendadak. “Semoga ada perubahan, karena hingga saat ini masih ada saja itik yang mati,” kata Wakhrudin.

Sebelumnya, sekitar 5000 ekor itik di desa ini mati mendadak dalam waktu lima hari dihitung dari hari Kamis (28/11) hingga Senin (02/12). Ribuan ekor itik mati dari tiga kandang milik peternak, yaitu Agus, Taukhid, dan Wakhrudin. (Kontributor KompasTV, Ari Himawan Sarono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×