Reporter: Hans Henricus | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Ada saja kendala untuk meningkatkan laju produksi padi. Saat ini masalah paling besar yang tengah dihadapi pemerintah adalah konversi atau alih fungsi lahan pertanian.
Menurut Menteri Pertanian, Suswono saat ini konversi lahan di pulau Jawa sangat mengkhawatirkan. "Yang menjadi ancaman sekarang ini adalah konversi lahan," ujar Menteri Pertanian Suswono di kantor Menko Perekonomian.
Suswono mengatakan saat ini sebanyak 27.000 hektar telah dikonversi. "Laporan ini datang dari Badan Pusat Statistik (BPS)," ungkapnya.
Itulah sebabnya di tahun 2010 ini Kementerian Pertanian menggelar audit lahan di pulau Jawa. Menurut Suswono biaya audit lahan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 (APBN-P 2010) sudah disetujui.
Dana yang disiapkan untuk mengaudit lahan di pulau Jawa itu mencapai Rp 50 miliar. Rencananya, proses audit berjalan setelah Kementerian Keuangan menerbitkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) APBN-P 2010.
Tujuan audit lahan itu antara lain memastikan total luas lahan pertanian di seluruh Jawa. Pasalnya, laju konversi banyak menggerus lahan pertanian di pulau jawa. "Dipakai untuk perumahan, penambahan jalan, bisnis, dan lain-lain," terang politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Selain itu, audit juga akan mengidentifikasi potensi lahan pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatannya dan memastikan subsidi pupuk tepat sasaran.
Petugas pelaksana audit merupakan pegawai dinas pertanian di setiap kabupaten/kota. Nantinya, petugas akan mendata seluruh petani, luas lahan pertanian serta tanaman pangannya.
Tahun ini proses audit berlangsung di Pulau Jawa. Sementara audit di luar pulau Jawa rencananya baru dijalankan tahun depan karena anggaran yang terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News