Reporter: Hans Henricus | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Anggota Kabinet Indonesia Bersatu mulai memasang target pencapaian. Misalnya Menteri Perindustrian Mohamad. S Hidayat.
Menteri yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) itu berjanji akan mengupayakan pertumbuhan industri naik 1%-2% di atas Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun depan. "Sekarang kan masih di bawah PDB. Jika saya tidak bisa menaikkan, ya, saya malu," ujar Hidayat di kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (28/10).
Guna mencapai target itu, Hidayat mengaku sedang mengkaji masalah di berbagai industri yang sedang mengalami penurunan kinerja, semisal alas kaki dan tekstil.
Industri lain yang juga menjadi konsentrasi MS. Hidayat adalah industri yang memiliki potensi kenaikan ekspor namun mengalami hambatan. industri yang memiliki tenaga kerja dalam jumlah besar namun memiliki kendala untuk dipertahankan. "Semua sedang diinventarisir," tuturnya.
Tak hanya itu, Hidayat mengatakan, dirinya sudah memerintahkan jajaran di Departemen Perindustrian untuk merevisi maupun menghapus berbagai regulasi yang menghambat kinerja industri. "Sekarang eselon satu dan dua sedang rapat terus membahas masalah itu," tukasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor Industri Pengolahan dan Sektor Konstruksi masing-masing memberikan sumbangan 0,4% terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2009 (y-on-y). Sedangkan sumbangan terbesar datang dari sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan kontribusi 1,4%.
Kemudian sektor jasa menyumbang 0,7 %, sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan masing-masing menyumbang 0,5%. Lalu, sektor Pertanian menyumbang 0,3%, sektor pertambangan dan penggalian 0,2% serta Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih masing-masing sebesar 0,1%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News