kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

200.000 rumah buruh akan dibangun


Senin, 23 April 2012 / 21:12 WIB
200.000 rumah buruh akan dibangun
ILUSTRASI. Senin (19/4), IHSG tercatat melemah 33,718 poin atau 0,55% ke level 6.052,54.


Reporter: Hafid Fuad | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan akan membangun 200.000 rumah susun sewa (Rusunawa) bagi pekerja di wilayah industri dengan anggaran Rp 1,2 triliun bekerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dan PT Jamsostek.

Ketiga pihak telah menandatangani kesepakatan sebagai komitmen dalam menyediakan rumah bagi pekerja, hari ini. Dalam kesepakatan yang berlaku selama dua tahun tersebut, biaya pembangunan menggunakan fasilitas pinjaman uang muka dari PT Jamsostek, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) dari Kempera, dan Kemnakertrans akan mendorong perusahaan untuk ikut membantu program penyediaan perumahan bagi pekerja.

Menakertrans Muhaimin Iskandar mengatakan, pihaknya akan melakukan sosialisasi program perumahan pekerja kepada para buruh, memetakan kebutuhan perumahan pekerja Jamsostek, dan memfasilitasi pembentukan koperasi pekerja sebagai penjamin dalam pembangunan perumahan buruh.

Ia juga mengatakan, sebanyak 47 tower di Batam akan diresmikan oleh Presiden SBY pada tanggal 27 April nanti yang juga akan menyambut hari buruh internasional pada 1 Mei nanti. "Pada Mei, perumahan tersebut sudah bisa dinikmati oleh pekerja," ujar Muhaimin, Senin (23/4).

Dirjen PHI dan Jamsostek Kemnakertrans Ruslan Irianto Simbolon mengatakan, untuk menindaklanjuti kesepakatan ini akan dibentuk tim pelaksana dan sekretariat di setiap pihak yang terdiri dari tingkatan deputi di Kempera, Dirjen PHI dan Jamsostek di Kemnakertrans, dan dewan direksi di perusahaan Jamsostek.

Selain itu, juga akan dilakukan perjanjian kerjasama operasional (PKO) bersama pengelola kawasan industri atau badan usaha serta bank pelaksana dan pemda dalam rangka penyediaan perumahan. "Nanti kita akan lakukan perjanjian operasional kepada para stakeholders," ujar Irianto.

Direktur PT Jamsostek Hotbonar Sinaga mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran Rp 220 miliar bagi pinjaman uang muka perumahan pekerja.

Ia mengungkapkan, kendala dalam pembangunan rumah ialah pengadaan tanah sehingga Jamsostek membutuhkan bantuan pemerintah. Jamsostek akan menyanggupi jika ada pemda yang akan menyediakan lahan murah sehingga pihaknya bisa membangun perumahan berbentuk tower seperti di Batam. "Kami sedang menjajaki pembangunan di Bekasi dan Tanggerang," ujar Hotbonar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×