kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Kementerian PUPR jalankan program di tengah pandemi


Rabu, 26 Agustus 2020 / 15:27 WIB
Strategi Kementerian PUPR jalankan program di tengah pandemi
ILUSTRASI. Sejumlah orang melintas di sebuah kawasan perumahan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/12). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan pagu anggaran Rp 9,633 triliun untuk pembangunan rumah dalam rangka merealis


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengencangkan Program Padat Karya Tunai (PKT) dalam pelaksanaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah, serta Program Sejuta Rumah.

Direktrorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran padat karya untuk bedah rumah sebesar Rp 4,7 triliun. Dalam pelaksanaannya, PKT bedah rumah ini target dapat menyerap 244.170 tenaga kerja.

Dalam pemaparan konferensi pers yang berlangsung di gedung Kementerian PUPR, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, menyatakan alokasi Padat Karya Tunai kementerian yang dibawahinya senilai Rp 11,3 Triliun.

Baca Juga: Ini deretan jalan tol Trans Sumatra yang siap dioperasikan tahun ini

Dari angka tersebut, Direktorat Jenderal Perumahan turut terlibat untuk menyalurkan program BSPS kepada 220.000 unit rumah tak layak huni di Indonesia.

"Program padat karya dalam pembangunan rumah swadaya setidaknya dapat menyerap ratusan ribu tenaga kerja dalam proses pembangunan rumah," katanya di Jakarta, Rabu (26/8).

Dia melanjutkan, pelaksanaan program bedah rumah ini berpotensi membuka lowongan kerja dalam jumlah besar kepada para buruh.

"Program padat karya dalam pembangunan rumah swadaya setidaknya dapat menyerap sekitar 244.170 orang tenaga kerja. Hal ini bisa memberikan dukungan penuh terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam masa pandemi COVID-19," tuturnya.

Dalam pemenuhan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang perumahan, Perumahan PUPR menargetkan bisa meningkatkan jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak dari 54,1% menjadi 70% di tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Kemenkeu menaksir renovasi gedung Kejagung mencapai Rp 161 miliar

Khalawi menyatakan, pihaknya juga sempat tersendat dalam pencapaian program sejuta rumah akibat pandemi COVID-19, tetapi akan kembali dikejar di sepanjang semester II 2020.

"Sampai Agustus ini, capaian program sejuta rumah mencapai pembangunan 264,457 unit. Targetnya sendiri sebesar 80% atau terdiri dari 212.743 unit rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sekitar 20% atau sekitat 51.714 unit rumah non MBR. Kami optimis program sejuta rumah ini terus berjalan," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×