kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Optimalkan operasi hujan buatan, BPPT minta pesawat tambahan


Minggu, 06 Oktober 2019 / 09:33 WIB
Optimalkan operasi hujan buatan, BPPT minta pesawat tambahan
ILUSTRASI. Area kebakaran lahan gambut


Sumber: TribunNews.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan, perlu pesawat tambahan untuk memaksimalkan langkah mitigasi bencana kabut asap melalui operasi hujan buatan.

Saat ini BPPT menjalankan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk Upaya pencegahan kekeringan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah.

Menurut BPPT, pengadaan pesawat tambahan penting karena Indonesia merupakan negara yang kerap dilanda kekeringan dan karhutla.

Ketersediaan armada pesawat yang cukup tentunya akan membantu meningkatkan upaya BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) dalam menurunkan hujan buatan.

Baca Juga: Yuk, mengenal teknologi hujan buatan yang bantu padamkan kebakaran lahan

Operasi TMC bisa dilakukan jika muncul potensi awan hujan sebagai objek penyemaian.

Kemunculan awan hujan ini sangat dinamis, sehingga diperlukan kesiapan armada pesawat setiap saat untuk mengangkut bahan semai berupa garam atau Natrium Klorida (NaCl).

Seperti yang disampaikan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA) BPPT Yudi Anantasena di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (4/10).

Ia menjelaskan operasi TMC membutuhkan jenis pesawat seperti King Air dan Cassa dalam optimalisasi penyemaian awan.

"Armada pesawat memegang peranan penting dalam operasi TMC, minimal kegiatan TMC menggunakan pesawat sekelas King Air dan Cassa untuk metode penyemaian berbeda, baik flare atau semai powder," ujar Yudi, pada kesempatan tersebut.

Baca Juga: BMKG: Hari ini hujan lebat berpotensi tumpah di 17 provinsi

Sedangkan untuk saat ini, pengoperasian yang dilakukan BBTMC-BPPT yang bersinergi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hanya menggunakan pesawat yang dipinjamkan oleh TNI Angkatan Udara (AU).

Karena dua armada pesawat yang dimiliki BPPT saat ini masih belum bisa digunakan lantaran tengah diperbaiki yakni Cassa 212-200 PK-TMA serta pesawat Piper Cheyenne II PK TMC.

Piper Cheyenne II PK TMC adalah pesawat bekas yang dibeli dari Amerika Serikat (AS). (Fitri Wulandari)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com berjudul: BPPT Minta Pesawat Tambahan untuk Optimalkan Operasi Hujan Buatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×