kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jokowi minta korban bencana NTT direlokasi, PUPR matangkan data permukiman


Jumat, 09 April 2021 / 20:15 WIB
Jokowi minta korban bencana NTT direlokasi, PUPR matangkan data permukiman
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo?mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Lembata, NTT (9/4/2021),


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau lokasi terdampak bencana banjir bandang di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4).

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi menyampaikan beberapa hal yang perlu diprioritaskan untuk penanganan tanggap darurat di Desa Amakaka,salah satunya adalah rencana relokasi permukiman warga terdampak banjir bandang.

Sebagai tindak lanjut atas hal ini, Ketua Satgas Penanganan Bencana Kementerian PUPR Widiarto pun mengatakan Kementerian PUPR akan  terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Pemerintah Daerah, termasuk Kementerian ATR/BPN untuk mematangkan data permukiman warga terdampak.

"Tadi Bapak Menteri sudah perintahkan  untuk mendata rumah-rumah karena lokasi di sini kelihatan harus direlokasi semua. Rumah-rumah nanti kita bantu dengan RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), karena kita sudah ada knock down RISHA," ujar Widiarto dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Menhub tinjau kondisi infrastruktur transportasi yang terdampak bencana di NTT

Selain itu, Widiarto mengatakan Kementerian PUPR juga terus melakukan penanganan tanggap darurat di Kabupaten Lembata dengan mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi, pembersihan puing-puing, dan membuka jalur terdampak longsor.

Dia mengatakan, secara umum penanganan tanggap darurat bencana yang dilakukan Kementerian PUPR dilakukan dengan inventarisasi kerusakan, pemasangan tanda bahaya pada lokasi longsor di badan jalan, pembersihan lumpur badan jalan nasional di Pulau Lembata, dan dukungan sarana prasarana dasar.

Tercatat alat berat yang sudah beroperasi di lokasi banjir bandang sebanyak 15 unit Excavator, 15 unit Dump Truck, 1 unit grader, 1 unit loader. Kemudian juga disalurkan  Mobil Tangki Air 4 unit dan Hidran Umum 6 unit untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, juga tambahan sebanyak 5 unit Mobil Tangki Air dan 10 unit Hidran Umum saat ini dalam perjalanan dari Kupang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×