Reporter: Handoyo | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Sidang Paripuran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Komjen Tito Carnavian sebagai Kapolri menggantikan Komjen Pol Badrodin Haiti. Tidak perlu menunggu lama dan tanpa adanya hujan intrupsi dari anggota dewan, sidang dapat berlangsung singkat.
Sidang Paripurna yang mulai berlangsung pada pukul 11.00 WIB tersebut, selesai kurang dari sejam. Setelah mendapat restu dari DPR, proses selanjutnya adalah pelantikan oleh Presiden. Untuk hal itu, Tito menyerahkan prosesnya kepada pemerintah.
Salah satu fokus utama Tito dalam jangka waktu pendek ini adalah pengamanan arus mudik Lebaran yang akan jatuh pada awal Juli nanti. "Yang utama pengamanan arus Mudik. Disamping yang berpotesi konflik seperti kasus bola, ini harus selesaikan cepat," ujar Tito, Senin (27/6).
Sekadar catatan, proses pengangkatan Tito sebagai calon Kapolri ini dimulai dari penyampaian surat Presiden kepada DPR pada tanggal 15 Juni lalu perihal pemberhentian dari dan pengangkatan dala, jabatan Kapolri.
Setelah melakukan proses uji kelayakan, dan dilanjutkan dengan mendengerkan pandangan fraksi-fraksi Komisi III DPR menyetujui untuk memberhentikan Jenderal (Pol) Badrodin Haiti sebagai Kapolri dan selanjutnya menyetujui untuk mengangkat Komisaris Jenderal (Pol) Tito Karnavian sebagai Kapolri.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengharapkan, Kapolri terpilih dapat sungguh-sungguh mengingkatkan citra dan wibawa lembaga Polri sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban.
Selain itu, penegakan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharannya keamanan dalam negeri. "Komisi III mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya jepada Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang telah mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya secara profesional ," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
