kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cadev emas naik di akhir tahun 2019, Ekonom BCA: Lebih karena peningkatan harga emas


Kamis, 09 Januari 2020 / 22:19 WIB
Cadev emas naik di akhir tahun 2019, Ekonom BCA: Lebih karena peningkatan harga emas
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Gold bars and granules are displayed in the Austrian Gold and Silver Separating Plant Oegussa in Vienna June 2, 2009. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa (cadev) emas pada tahun 2019 mengalami peningkatan US$ 614,24 juta atau 19,02% dari tahun 2018. Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa emas pada akhir tahun 2019 sebesar US$ 3,84 miliar, sementara pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 3,23 miliar.

Ekonom Bank BCA David Sumual memandang kenaikan cadev emas pada tahun lalu lebih disebabkan oleh harga emas yang naik dan bukan karena adanya peningkatan dari sisi volume.

"Sepanjang tahun 2019 kemarin harga emas naik 20% - 25%. Meski memang lebih dipengaruhi oleh peningkatan harga emas, tetapi bukan berarti tidak ada kenaikan dari sisi volume," jelas David kepada Kontan.co.id, Kamis (9/1).

Baca Juga: Yield obligasi berpotensi naik, pemerintah harus amankan pembiayaan APBN lebih awal

Sementara itu, ada cadangan devisa mata uang Special Drawing Right (SDR) dan IMF Reverse mengalami penurunan. SDR tercatat turun US$ 10,95 juta dan IMF Reverse mengalami penurunan sebesar US$ 5,78 juta.

Menurut David, penurunan SDR dan IMF reverse ini tidak terlalu berpengaruh pada cadangan devisa keseluruhan.

Senada dengan David, Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengungkapkan bahwa penurunan SDR bukan merupakan hal yang negatif dan perlu dikhawatirkan.

"SDR bukan uang valuta asing (valas) seperti dollar Amerika Serikat. Ini merupakan uang yang diterbitkan oleh IMF secara profesional sesuai kuota yang ditetapkan oleh IMF berdasarkan reserves yang ada di IMF," jelas Piter.

Baca Juga: Nilai SDR dan IMF Reserve tercatat turun, Ekonom: Lebih karena valuasi

Piter pun menambahkan, dengan adanya kondisi SDR yang menurun meski cadev Indonesia meningkat justru menunjukkan bahwa cadev Indonesia lebih banyak dalam bentuk foreign currencies.

Sebagai tambahan informasi, BI mencatat posisi cadev Indonesia pada Desember 2019 sebesar US$ 192,2 miliar. Posisi ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 126,63 miliar dan tahun sebelumnya yang sebesar US$ 120,7 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×