kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia


Rabu, 09 September 2020 / 13:43 WIB
Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia
ILUSTRASI. Jakob Oetama


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar duka datang dari dunia pers Indonesia. Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia dan seorang tokoh pers Indonesia, wafat Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB. Jakob Oetama meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta.

Jakob Oetama wafat dalam usia 88 tahun. Pak JO, demikian beliau sering disapa, lahir di Magelang, 27 Desember 1931.

Jenazah rencananya akan dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia.

Jakob Oetama mengawali kariernya pertama kali menjadi seorang guru. Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia bersama rekan dan sahabatnya, PK Ojong.

Mengutip Kompas TV, menurut rencana, Jakob Oetama akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Kamis (10/9).

Nyaman disebut wartawan

Jakob Oetama sendiri merasa nyaman disebut sebagai wartawan daripada pengusaha.

Jakob lulusan dari Seminari Menengah Atas (1951), B-1 Ilmu Sejarah (1956), Perguruan Tinggi Publisistik di Jakarta (1959) dan Jurusan Komunikasi Massa Fakultas Sospol Universitas Gadjah Mada (1961).

Jakob Oetama memperoleh gelar Doktor Kehormatan dari Fisipol UGM pada 17 April 2003. Jakob juga penerima Bintang Mahaputra Utama dari Pemerintah Indonesia ada tahun 1973.

Mengutip biodata di buku Syukur Tiada Akhir, Jakob mengawali karier kewartawanan sebagai Redaktur Mingguan Penabur di Jakarta pada tahun 1955.

Bersama Petrus Kanisius Ojong (1920-1980), Jakob mendirikan majakah Intisari pada tahun 1963 dan kemudian Kompas pada tahun 1965.

Jakob Oetama menjadi pemimpin redaksi Harian Kompas sejak berdiri sampai tahun 2000.

Sejak PK Ojong meninggal pada 31 Mei 1980, Jakob Oetama merangkap pemimpin umum dan pemimpin Kompas Gramedia yang kemudian berkembang ke berbagai unit usaha dengan tetap media informasi sebagai bisnis inti korporat.

Dalam organisasi pers dan media, Jakob pernah aktif di Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai sekretaris jenderal. Pernah juga sebagai penasihat Confederation of ASEAN Journalist (CAJ), pengurus dan Ketia Seriat Penerbut Suratkabar (SPS), anggota Serikat Penerbit Pers Sedunia, Ketua Pelaksana Harian Dewan Pers, juga mendirikan dan pernah menjadi Ketua Pembina Yayasan Lembaga Pendidikan Dr. Soetomo.

Penghargaan

Atas dedikasinya yang tinggi dalam dunia pers, banyak penghargaan yang diraih Jakob Oetama. Antara lain, Bintang Mahaputra Utama dari Pemerintah RI tahun 1973, Doktor Kehormatan dari UGM (2003). Kemudian The Indonesia Entrepreneur of the Year 2005 dari Ernst & Young.

Penghargaan lain, World Entrepreneur of the Year Academy 2006 dari Ernst & Young, Monaco (2006), Life Time Achievement Award dari PWI tahun 2008.

Lalu, Bintang Jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Pemerintah Jepang tahun 2009.

Jakob Oetama juga memperoleh penghargaan Achievement Award dari Ikapi pada tahun 2010. Serta, Medali Emas Spirit Jurnalisme dari Komunitas Hari Pers Nasional 2011.

Selamat Jalan Pak Jakob Oetama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×