kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah lihat dampak isolasi Qatar terbatas


Selasa, 13 Juni 2017 / 15:29 WIB
Pemerintah lihat dampak isolasi Qatar terbatas


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah melihat adanya dampak dari kisruh di Timur Tengah terhadap perekonomian Indonesia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat kisruh di Timur Tengah ini akan berdampak terhadap kondisi perekonomian Indonesia pada tahun ini dan tahun depan, namun tidak besar dan menyeluruh. Kondisi perekonomian global sendiri ia perkirakan akan lebih baik meskipun ada konflik di Qatar.

“Risiko middle east dengan Qatar dengan beberapa tetangganya akan memberi sentimen paling tidak dari sisi harga minyak dan gas,” kata Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Selasa (13/6).

Selain Qatar, menurut Sri Mulyani pemerintah juga memantau risiko dari keadaan perekonomian di China yang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.

Ekonomi China sebelumnya tumbuh di atas 10%, kemudian perlahan turun sampai di kisaran 6%. Saat ini, negara tersebut tengah dalam situasi rebalancing atau menstabilkan kembali perekonomiannya.

“Untuk menjaga, China menggunakan utang, ini menyebabkan risiko di sektor keuangan mereka,” ujarnya.

Namun, untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, pemerintah melihat bahwa China masih bisa tumbuh 7% pada tahun ini meski beberapa studi mengatakan bahwa ekonomi China hanya bisa tumbuh 5% hingga 6% tahun ini.

Senada, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan bahwa dampak dari isolasi Qatar tidak terlalu besar karena perdagangan Indonesia dan Qatar di luar minyak dan gas masih terbatas.

“Ke keuangan juga tidak besar, tetapi rebalancing China ini memang terus berjalan secara gradual. Kami melihat dampak dari China dengan kebijakan perdagangan dan fiskalnya bisa berdampak ke Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×