kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PDI-P : Tawaran terlalu tinggi jadi hambatan koalisi Demokrat dengan Jokowi


Rabu, 25 Juli 2018 / 14:34 WIB
PDI-P : Tawaran terlalu tinggi jadi hambatan koalisi Demokrat dengan Jokowi
ILUSTRASI. Presiden bersama para ketua umum parpol koalisi


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menilai, hambatan koalisi antara Partai Demokrat dan partai pengusung Presiden Joko Widodo lebih disebabkan faktor internal partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu ketimbang eksternal. 

Hal itu disampaikan Hendrawan menanggapi pernyataan SBY soal adanya hambatan kala menjalin koalisi dengan Jokowi. 

"Menurut penilaian kami lebih banyak kendala internal Demokrat sendiri," ujar Hendrawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7). 

Ia mengatakan, salah satu kendala internal yang muncul dari Demokrat ialah upaya menyodorkan anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres. 

Hal itu, kata Hendrawan, terlihat dari upaya Demokrat saat memasangkan AHY dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2019. 

"Jadi itu sebabnya karena psikologi politik seperti itu. Kita mesti mengusung capres atau cawapres sehingga partai yang menengah ini cenderung over expectation, cenderung ketika maju ke meja negosiasi call-nya terlalu tinggi. Contohnya, Demokrat mesti memasang AHY ke Gerindra," ujar dia. 
Hendrawan menganggap wajar upaya itu. Pasalnya, Demokrat yang kini berstatus partai menengah, dulunya pernah menikmati status sebagai partai yang memiliki kursi terbanyak di DPR. 

Namun, lanjut Hendrawan, logika itu tak bisa dipakai ketika hendak berkoalisi dengan enam partai politik yang telah mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi sejak awal. 

"Itu sebabnya saya selalu mengatakan, kalau ingin mendekati koalisi Pak Jokowi ya, jangan kalkulatif, jangan transaksional. Utamakan komitmen dulu, niat tulus dulu. Niat tulus melahirkan komitmen jadi hulunya niatan dulu," kata Hendrawan. 

"Terus bergerak ke hilir pelan-pelan. Nah, tadi malam Pak SBY menyebut di hilirnya, harus ada mutual trust, mutual respect. Kami bicaranya hulu, yaitu niatan yang tulus dan komitmen," lanjut dia. 

SBY sebelumnya melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. AHY ikut hadir. 

Seusai pertemuan, SBY mengaku bahwa banyak rintangan dan hambatan dalam komunikasi dengan Jokowi. 

"Saya menjalin komunikasi dengan Pak Jokowi hampir satu tahun untuk menjajaki kemungkinan kebersamaan dalam pemerintahan. Pak Jokowi juga berharap Demokrat di dalam. Tapi kami menyadari banyak rintangan dan hambatan," kata SBY usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Selasa (24/7) malam. 

Sebaliknya, menurut SBY, peluang koalisi Demokrat dan Gerindra terbuka. Kedua parpol akan membahas lebih detail koalisi tersebut. 

SBY sudah menegaskan bahwa bagi Demokrat, posisi cawapres bukan harga mati. 

Senada disampaikan Prabowo. SBY, menurut dia, tidak memaksa agar AHY bisa menjadi cawapres. (Rakhmat Nur Hakim)


Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul : PDI-P Sebut Hambatan Koalisi Demokrat dengan Jokowi karena Tawaran Terlalu Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×