kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kegiatan dunia usaha kuartal IV 2016 lebih lambat


Kamis, 12 Januari 2017 / 12:06 WIB
Kegiatan dunia usaha kuartal IV 2016 lebih lambat


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perlambatan kegiatan usaha pada tiga bulan terakhir 2016 terkonfirmasi dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Survei menunjukkan, nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kuartal IV-2016 sebesar 3,13%, lebih rendah dibandingkan dengan kuartal III-2016 yang sebesar 13,2%.

Perlambatan terutama disebabkan penurunan kegiatan usaha pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. "Juga sektor pertambangan dan penggalian, dipengaruhi oleh faktor musiman (cuaca) yang kurang mendukung," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya, Rabu (11/1).

Sejalan hal itu, tingkat penggunaan tenaga kerja juga menurun. Namun kapasitas produksi terpakai secara rata-rata cenderung stabil. Hasil survei menunjukkan, rata-rata kapasitas produksi terpakai sebesar 76,28%, relatif sama dibandingkan kuartal III-2016 yang sebesar 76,21%.

Tingkat penggunaan kapasitas produksi paling rendah pada sektor pertambangan & penggalian. Sementara penggunaan kapasitas produksi paling tinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih.

Dari akses keuangan, pada kuartal IV-2016 masih terjaga dengan saldo bersih likuiditas perusahaan sebesar 37,35%, lebih baik dibanding kuartal sebelumnya sebesar 35,14%. Namun dari akses kredit mencatatkan perlambatan.

Meski kegiatan dunia usaha melambat, kegiatan investasi pada kuartal IV-2016 meningkat. Itu tercermin dari SBT realisasi investasi kuartal IV sebesar 10,88%, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya Peningkatan investasi terjadi di sektor industri pengolahan dan sektor keuangan serta real estate dan jasa.

BI juga melihat, pada kuartal I-2017, kegiatan usaha berpotensi meningkat, namun investasi dunia usaha melambat. Ini tercermin dari SBT perkiraan kegiatan usaha Januari-Maret 2017 yang meningkat menjadi 6,73%, dibanding kuartal IV-2016 yang 3,13%.

Peningkatan kegiatan usaha terutama didorong membaiknya kinerja usaha sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan. Peningkatan di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan sejalan faktor musiman musim panen padi dan palawija.

Ekonom Maybank Indonesia Juniman bilang, selain faktor cuaca, lebih banyaknya hari libur membuat kegiatan usaha di kuartal IV-2016 melambat. Perlambatan sektor pertambangan dipengaruhi lemahnya ekonomi global. Sedangkan perlambatan pada sektor jasa keuangan dipengaruhi rasio kredit macet atau NPL yang meningkat.

Investasi yang naik menjadi kabar baik karena bisa jadi investor melihat prospek perbaikan ekonomi Indonesia ke depan. "Tetapi saya rasa pertumbuhan ekonomi di kuartal keempat tidak terlalu bagus. Kami perkirakan sekitar 5%-5,1%," katanya. Dia melihat kegiatan usaha dan investasi di kuartal I-2017 akan kembali bergairah tergantung pada stimulus pemerintah, terutama ke daya beli masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×