kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daya saing infrastruktur kita akan masuk 40 besar


Selasa, 15 Agustus 2017 / 22:59 WIB
Daya saing infrastruktur kita akan masuk 40 besar


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Pemerintah menargetkan peringkat daya saing infrastruktur Indonesia di tingkat dunia bisa mencapai 40 besar pada tahun 2018.

Pada tahun 2016 hingga saat ini, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia ada di posisi 60. Angka tersebut lebih baik, dibandingkan pencapaian tahun 2015 yang berada di peringkat 62.

"Bila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand, peringkat kita masih yang paling rendah," kata Yusid Toyib, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam jumpa pers Forum Nasional Daya Saing Infrastruktur di kantornya, Selasa (15/8).

Untuk mencapai target peringkat yang cukup signifikan tersebut, Yusid bilang pemerintah harus melakukan kebijakan terobosan. Ia meragukan jika peringkat daya saing Indonesia bisa terdongkrak hanya dengan cara-cara biasa. "Paling hanya naik tiga atau empat peringkat saja," ujarnya.

Yusid menjelaskan sejumlah indikator dasar yang berpengaruh pada peringkat daya saing infrastruktur, yaitu institusi, infrastruktur, keadaan makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar. Sedangkan untuk peringkat efisiensi faktor pendidikan dan pelatihan menjadi kunci utamanya.

"Selain itu efisiensi tenaga kerja, pengembangan pasar keuangan kesiapan teknologi dan ukuran pasar juga harus diperhatikan," tandas Yusid.

Kerja sama antara Kementerian maupun lembaga terkait juga berpengaruh pada daya saing infrastruktur suatu negara. Menurut Yusid, saat ini kinerja tiap kementerian telah terpadu, namun baru dari segi program. Ke depannya, Ia berharap keterpaduan itu dapat juga dirasakan di pelaksanaan, sehingga hasilnya berkualitas.

"Dengan naiknya daya saing, investasi akan lebih banyak masuk. Dengan begitu, pekerjaan-pekerjaan lebih lancar dan berimbas pada penyerapan tenaga kerja yang lebih masif," pungkas Yusid. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×