kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI terus jaga stabilitas hadapi tantangan global


Kamis, 19 Oktober 2017 / 09:42 WIB
BI terus jaga stabilitas hadapi tantangan global


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan kebijakan yang ditempuh Indonesia saat ini telah sejalan dengan respon kebijakan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan perekonomian global ke depan. Oleh karena itu lanjut Agus, upaya untuk melanjutkan reformasi perlu terus dilakukan.

Hal itu dinyatakan Agus menganggapi kesepakatan para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dunia dalam Pertemuan Tahunan International Monetary Funds-World Bank (IMF-WB Annual Meetings) 2017. Acara tersebut diselenggarakan di Washington DC, Amerika Serikat pada 13-15 Oktober 2017 lalu.

"BI dalam hal ini terus berupaya untuk menjaga kestabilan makroekonomi dan sistem keuangan di tengah upaya pemulihan ekonomi domestik serta terus menjalankan upaya pendalaman pasar keuangan untuk meningkatkan resiliensi ekonomi," kata Agus dalam keterangan resmi BI yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/10) malam.

Pertemuan tahunan itu berakhir dengan membawa optimisme yang lebih kuat terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global tahun ini diperkirakan mencapai 3,6% dan di tahun depan mencapai 3,7%.

Perbaikan pertumbuhan ekonomi, terjadi secara merata di negara maju maupun negara berkembang. BI sendiri, menyambut baik optimisme prospek ekonomi global tersebut mengingat dampak positifnya bagi ekonomi Indonesia.

Meski demikian, perekonomian global ke depan masih akan menghadapi tantangan, khususnya potensi risiko yang harus diwaspadai. Misalnya, risiko geopolitik, ketidakpastian kebijakan yang berdampak langsung pada sentimen global, penyesuaian harga aset, pengetatan di sektor keuangan yang berdampak pada negara berkembang, dan kemungkinan perlambatan ekonomi Tiongkok.

Oleh karena itu, sebagai respon kebijakan untuk menghadapinya, diperlukan reformasi kebijakan moneter, fiskal, dan struktural serta memperkokoh kerja sama guna mengidentifikasi dan mengatasi potensi risiko yang dapat mengubah arah pertumbuhan ekonomi global dalam jangka menengah.

Para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dunia pun sepakat untuk tetap menjaga tren perbaikan perekonomian global dengan memanfaatkan momentum perbaikan pertumbuhan ekonomi global sebagai peluang (window of opportunity) untuk memaksimalkan reformasi struktural yang sedang dijalankan.

Untuk diketahui, di sela-sela IMF-WB Annual Meetings, juga diadakan Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20. Pertemuan itu merupakan pertemuan terakhir dalam masa Presidensi G20 Jerman 2017, sebelum Presidensi G20 2018 dialihkan ke Argentina mulai 1 Desember 2017.

Sejalan dengan tingginya perhatian global terhadap kesinambungan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi, G20 di bawah Presidensi Argentina akan mengusung tema utama mengenai “Future of Work” dan “Infrastructure”.

Selain itu, Presidensi Argentina juga akan melanjutkan sejumlah agenda pembahasan pada presidensi sebelumnya seperti arsitektur keuangan global, kerja sama perpajakan internasional, serta regulasi dan perkembangan sektor keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×