kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja infrastruktur pacu laju ekonomi


Senin, 19 Maret 2012 / 10:10 WIB
Belanja infrastruktur pacu laju ekonomi


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pemerintah optimistis program percepatan pembangunan infrastruktur dengan cara menambah belanja modal akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan tahun-tahun mendatang. Dengan begitu, penggerak pertumbuhan ekonomi tidak lagi mengandalkan konsumsi, tapi dari pertumbuhan industri maupun investasi.

Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo mengharapkan, pertumbuhan industri kelak bisa lebih dari 7% sehingga pertumbuhan investasi juga pasti akan naik. Makanya, "Pembangunan infrastruktur kami percepat tahun ini, buahnya akan terasa di tahun mendatang," katanya akhir pekan lalu.

Pembangunan infrastruktur yang dikebut ini sesuai dengan target Masterplan Percepatan Pembangunan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Pemerintah telah membagi MP3EI dalam enam koridor wilayah, dengan tujuan utama membangun konektivitas ekonomi dalam negeri.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2012, pemerintah menambah alokasi belanja modal dari Rp 151, 97 triliun di APBN 2012 menjadi Rp 168,87 triliun. Artinya ada kenaikan Rp 16,9 triliun atau 11,1%.

Untuk merealisasikan tambahan belanja modal itu, pemerintah akan menggunakan dana Sisa Anggaran Lebih (SAL) APBN 2011. "Kami meminta tambahan dana untuk membangun jalan dan pelabuhan. Mudah-mudahan DPR setuju," harap Lukita.

Tambahan pembangunan proyek infrastruktur ini antara lain Pelabuhan Maloy di Kalimantan Timur menjadi tempat bongkar muat barang berstandar internasional. Tujuannya adalah untuk memperlancar arus logistik, sekaligus mempermudah masuknya investasi di provinsi itu.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menambahkan, pemakaian dana SAL untuk pembangunan infrastruktur ini bakal menjadi stimulus ekonomi. Upaya ini sekaligus tameng bagi Indonesia menghadapi krisis ekonomi global.

Inilah alasan mengapa belanja pemerintah secara keseluruhan tetap naik, meskipun penerimaan negara turun. "Pemerintah ingin ada stimulus untuk mengantisipasi perlambatan pembangunan ekonomi," ujar Bambang.

Satya W. Yudha, Anggota Badan Anggaran DPR, meminta pemerintah bisa lebih hemat lagi dalam belanja infrastruktur tahun ini. "Bukan subsidi," pinta dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×