Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Edy Can
JAKARTA. Proyek pembangunan kawasan Taman Ria, Senayan, Jakarta, harus berhenti sementara. Sebab, proyek pembangunan pusat perbelanjaan itu belum memiliki Analisa mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Sekretaris Menteri Sekretaris Negara Ibnu Purna mengatakan, proyek pembangunan itu akan dilanjutkan setelah kontraktor mengurus perizinan tersebut. Jika tak kunjung menyelesaikan izin itu selama kurun waktu dua tahun, kontraktor bakal terkena denda sebesar Rp 3,5 miliar. "Itu sudah tercantum dalam perjanjia,n" kata Ibnu, Senin (19/7).
Kontraktor yang mengerjakan Taman Ria, PT Ariobimo Laguna Perkasa (ALP), mengakui belum mengantungi IMB dan Amdal bagi proyek itu. Komisaris ALP Kurnia Ahmadi menegaskan bahwa perusahaannya belum mengerjakan apa-apa di kawasan itu.
Kurnia mengatakan, hanya mesin dan alat-alat berat saja yang sudah masuk ke Taman Ria. "Tapi belum ada pemancangan apa-apa," ujarnya. Dia berjanji akan mengurus semua perizinan itu agar pembangunan pusat hiburan Taman Ria bisa kembali terlaksana.
Kawasan Taman Ria Senayan berdiri pada 1970-an. Awalnya bernama Taman Ria Remaja. Setelah sempat menjadi pusat hiburan ternama, pamor tempat bermain yang berada di utara Gelora Bung Karno itu pun mulai meredup pamornya tergerus popularitas tempat hiburan lain. Kawasan seluas lebih dari 11 hektare ini terbengkalai di pertengahan 1990-an.
Rencananya, ALP akan membangun mal seluas 50.000 meter persegi. Pengelolaan mal akan diserahkan kepada Grup Lippo. Targetnya pada akhir tahun nanti mal tadi sudah berdiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
