kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini target tiap sektor pengembangan transportasi


Kamis, 06 Juli 2017 / 10:39 WIB
Ini target tiap sektor pengembangan transportasi


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kementerian Perhubungan memiliki total pagu indikatif sebesar Rp 48,486 triliun pada tahun 2018. Nilai tersebut berada di bawah nilai total kebutuhan yang dianggarkan oleh Kemenhub yang sebesar Rp 100,02 triliun.

Adapun rincian pagu indikatif tersebut sebagai berikut:

Ditjen Perkeretaapian Rp 17,59 triliun

Ditjen Perhubungan Laut Rp 11,6 triliun

Ditjen Perhubungan Udara Rp 9,14 triliun

Ditjen Perhubungan Darat Rp 4,58 triliun

Badan Pengembangan SDM Perhubungan Rp 4,52 triliun

Sekretariat Jenderal Rp 580 miliar

Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Rp 200 miliar

Badan Penelitian dan Pengembangan Rp 140 miliar

Inspektorat Jenderal Rp 100 miliar.

Untuk target masing-masing sektor, Ditjen Perhubungan Darat terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kualitas baik prasarana maupun sarana, dengan menargetkan pembangunan Bus Rapid Transit (BRT) sebanyak 200 unit, pembangunan terminal tipe A di 11 lokasi, dan rehabilitasi/peningkatan terminal tipe A sebanyak 8 lokasi, pembangunan kapal penyeberangan sebanyak tujuh unit, dan pembangunan pelabuhan penyeberangan sebanyak 16 lokasi.

Untuk Ditjen Perhubungan Laut  akan fokus pengembangan program tol laut  dengan menargetkan pembangunan pelabuhan laut sebanyak 15 lokasi dan pembangunan kapal perintis sebanyak 65 unit.

"Kami mau agar kapal RoRo efisien agar supply ke Tanjung Priok banyak. Sekarang baru 6 juta, kami targetkan kapasitas jadi 9 juta TEUs di Tanjung Priok agar ada efisiensi dan daya saing meningkat," terang Menteri Perhubungan, Budi Karya, Rabu (5/7).

Sedangkan Ditjen Perkeretaapian, akan menbangun moda transportasi yang saling terintegrasi, terutama yang dapat terhubung dari dan menuju bandara serta pelabuhan agar mampu mengurangi beban jalan raya untuk angkutan peti kemas.

Adapun Ditjen Perkeretaapian akan meningkatkan pembangunan angkutan perkotaan berbasis rel seperti Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan Bus Rapid Transit (BRT) yang saling terkoneksi dengan 1 aplikasi.

Proyek-proyek yang ditargetkan di antaranya peningkatan jalan kereta api sepanjang 730 km’sp, peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 45 km’sp, dan pembangunan bangunan khusus sebanyak 1 unit.

Terakhir, Ditjen Perhubungan Udara akan mengembangkan fasilitas utama bandar udara melalui perpanjangan runway dan pembangunan terminal penumpang serta pembangunan bandar udara baru. Targetnya, antara lain penyelesaian pembangunan delapan bandar udara baru.

"Kami ingin tahun ini ada 70 bandara yang koneksi dengan internasional. Fokusnya satu tourism dan kedua logistik. Akan bangun jalan tol dan bandara di Jawa Barat, contohnya di Sukabumi," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×