Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Upaya meningkatkan kesejahteraan dan martabat buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sekembalinya mereka ke tanah air adalah dengan menumbuhkan kemampuan wirausaha. Untuk itu, diperlukan banyak wadah pelatihan bagi para TKI.
Menyadari kebutuhan tersebut, Universitas Ciputra Enterpreneurship Center (UCEC) bekerja sama dengan Media Transformation Ministry sepakat menyelanggarakan pelatihan kewirausahaan bagi TKI di Singapura.
“Sebagai imigran, para TKI itu sebetulnya sudah punya beberapa karakter wirausaha, yaitu berani melakukan terobosan dan mengambil resiko. Ini ciri yang dibutuhkan untuk membuka usaha baru,” ujar pengusaha sekaligus pendiri UCEC Ciputra, Jumat, (4/2).
Program pelatihan tersebut nantinya akan dikombinasikan dengan pendidikan kesetaraan paket A,B, dan C serta pendidikan tingkat D1 dan D3. Program ini bekerja sama dengan salah satu sekolah tinggi lokal di Singapura.
Menurut Ciputra, dengan berbekal kemampuan wirausaha, para TKI ini diharapkan setelah kembali bisa menciptakan lapangan kerja di kampung halamannya. Keberhasilan mereka dapat memutus jalur kemiskinan. Kalau sudah bisa sejahtera di kampung sendiri, maka keinginan mencari kerja
di sebagai TKI pun bisa hilang.
Ke depan, UCEC berencana melebarkan sayap pelatihan wirausaha ke sejumlah negara sasaran TKI. Di antaranya, Hongkong, Taiwan, dan Malaysia. “Kami mau mencari partner lokal untuk menyelenggarakannya,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
