kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

WNI yang tersisa di Libya sebanyak 61 orang


Senin, 07 Maret 2011 / 14:09 WIB
WNI yang tersisa di Libya sebanyak 61 orang
ILUSTRASI. Menko Polhukam Machfud MD (kanan) didampingi Menkes Terawan Agus Putranto (kiri). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang masih tinggal di Libya sebanyak 61 orang. Sebanyak 809 orang WNI telah dievakuasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tenne menjelaskan, ada 489 orang yang dievakuasi melalui dua kali penerbangan dari Tunisia. Selain itu, ada sebanyak 34 orang melalui jalur perbatasan.

"Ada juga evakuasi yang dilakukan secara mandiri oleh warga kita 92 orang, dan ada 194 orang keluar dari Libya sebelum krisis terjadi, termasuk staf KBRI, ada beberapa mahassiwa dan tenaga kerja indonesia." katanya, Senin (7/3).

Terkait proses evakuasi tahap ketiga, Michael menjelaskan saat ini sedang disiapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi yang diketuai Hasan Wirajuda. Sejauh ini, Satgas terus berupaya untuk menjangkau sebanyak mungkin WNI yang tersebar di Libya.

Untuk WNI yang terkonsentrasi di Tripoli, ibukota Libya, seluruhnya sudah terevakuasi. "Saya kira untuk tahap tiga itu masih dikelola oleh Satgas untuk waktu persisnya kapan," katanya.

Michael mengakui proses evakuasi menemui berbagai kendala. Salah satunya bottle neck di airport. Selain KBRI kesulitan menjangkau WNI di beberapa kota lain selain Tripoli karena harus dilakukan secara hati-hati. Namun, "Sejauh ini tidak ada laporan warga kita menjadi korban, baik dalam proses evakuasi maupun keadaan sehari-hari," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×