kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wisata alam terpilih jadi yang pertama dibuka saat pandemi corona, Bali nanti dulu


Rabu, 17 Juni 2020 / 13:08 WIB
Wisata alam terpilih jadi yang pertama dibuka saat pandemi corona, Bali nanti dulu
ILUSTRASI. Rusa mencari makan di taman nasional ujung kulon, Banten. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah membahas pembukaan sektor pariwisata di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Sektor pariwisata dibagi menjadi dua yaitu wisata dengan risiko rendah dan wisata dengan risiko tinggi. Dari pembagian tersebut, wisata alam jadi pilihan untuk dibuka lebih awal.

"Wisata alam yang tidak menimbulkan kerumunan seperti pegunungan dan taman nasional," ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat rapat bersama Komisi X DPR, Rabu (17/6).

Baca Juga: Ridwan Kamil: Mohon maaf, warga Jakarta jangan dulu ke Puncak

Meski begitu penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19 harus dilaksanakan. Doni juga mengungkapkan kesiapan daerah dan pelaku usaha jadi perhatian dalam membuka sektor pariwisata.

Seperti Bali yang dinilai belum siap untuk kembali membuka sektor pariwisata. Padahal, Bali merupakan daerah dengan daya tarik dan sumber pendapatan besar dari pariwisata.

"Hasil pembicaraan dengan sejumlah pejabat termasuk dengan gubernur Bali untuk daerah-daerah yang di Bali, ini jangan dulu," terang Doni.

Doni menerangkan nantinya wisata di Bali akan diarahkan pada konsep yang berbeda. Terutama dalam menyaring wisatawan yang masuk ke daerah tersebut.

Asal tahu saja selama ini Bali menjadi pilihan favorit bagi wisatawan asing. Oleh karena itu perlu ada pemeriksaan ketat di pintu masuk untuk masuk ke daerah tersebut.

"Perlu dibangun atau dilengkapi bandara dan pelabuhan dengan mesin PCR lebih banyak," jelas Doni.

Baca Juga: KKP siapkan protokol new normal pariwisata berkelanjutan di Raja Ampat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×