kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Waspada! Transmisi Lokal Mulai Mendominasi Kasus Omicron di Indonesia


Selasa, 25 Januari 2022 / 15:14 WIB
Waspada! Transmisi Lokal Mulai Mendominasi Kasus Omicron di Indonesia
ILUSTRASI. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, transmisi lokal mulai mendominasi kasus varian Omicron di Indonesia.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan data New All Record Kementerian Kesehatan sepanjang 1-22 Januari 2022, jumlah kasus konfirmasi varian Omicron terus meningkat dalam empat minggu terakhir. Transmisi lokal mulai mendominasi kasus

Pada 22 Januari lalu, sebanyak 90,1% kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia merupakan transmisi lokal. Kasus yang berasal dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) alias imported case tidak lagi mendominasi. 

Data terakhir yang Kementerian Kesehatan himpun menunjukkan, kasus konfirmasi varian Omicron di Indonesia total sebanyak 1.626, dengan 20 di antaranya menjalani perawatan di rumahsakit dan 2 lainnya meninggal dunia. 

"Yang perlu kita lakukan pertama adalah kita tidak perlu panik tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1). 

Baca Juga: Segera Lakukan Tes Covid-19, Jika Rasakan 2 Gejala Varian Omicron Ini

"Kita perlu memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan," ujarnya.

Pemerintah juga terus gencar melakukan surveilans. Hanya, karena kasus varian Omicron semakin banyak, maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing. Sebab, metode ini akan lebih pemerintah arahkan untuk menganalisis pola penyebaran kasus Omicron. 

"Untuk tracing kasus, kita akan menggunakan PCR yang lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron. SGTF sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah," ucap Budi.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya juga mengatakan, kasus yang berasal dari PPLN sudah berada di bawah 10% dari total infeksi nasional. Jadi, transmisi lokal sudah lebih mendominasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×