kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.293   53,00   0,32%
  • IDX 6.756   -47,06   -0,69%
  • KOMPAS100 997   -8,31   -0,83%
  • LQ45 770   -7,17   -0,92%
  • ISSI 211   -1,03   -0,48%
  • IDX30 399   -2,58   -0,64%
  • IDXHIDIV20 481   -2,83   -0,58%
  • IDX80 112   -1,08   -0,95%
  • IDXV30 118   -0,34   -0,29%
  • IDXQ30 131   -1,02   -0,77%

Upah buruh Jakarta di 2013 akan kena pajak


Senin, 26 November 2012 / 18:55 WIB
Upah buruh Jakarta di 2013 akan kena pajak
ILUSTRASI. Saat seseorang memasuki usia lanjut, menerapkan gaya hidup sehat sangat penting dilakukan. REUTERS/Mike Segar


Reporter: Herlina KD | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) ternyata tidak hanya membuat buruh gembira. Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) Pajak juga turut gembira, sebab daftar wajib pajak yang akan dipungut pemerintah akan bertambah banyak.

Untuk DKI Jakarta misalnya, UMK 2013 yang diteken Jokowi ditetapkan sebesar Rp 2,2 juta per bulan. Artinya, buruh DKI Jakarta wajib membayar pajak, karena nilai pendapatannya berada di atas Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP) pemerintah, yakni Rp 2 juta per bulan.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan,  kenaikan upah minimum itu akan menambah potensi wajib pajak baru. "Untuk selisih (antara upah minimum dengan batas PTKP) harus dibayar pajaknya," jelas Bambang di Jakarta, Senin (26/11).

Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Jenderal Pajak Fuad Rachmany. Namun, kata dia, potensi penambahan wajib pajak baru ini tak banyak berkontribusi pada peningkatan penerimaan pajak. "Dampaknya tidak terlalu besar (ke penerimaan). Masih di bawah 5% dari total penerimaan pajak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×