kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Uni Eropa tegaskan tak ada pelarangan produk minyak sawit Indonesia


Kamis, 05 September 2019 / 16:09 WIB
Uni Eropa tegaskan tak ada pelarangan produk minyak sawit Indonesia
ILUSTRASI. Uni Eropa menegaskan tak ada pelarangan produk sawit Indonesia. Kampanye hitam sawit digerakkan pasar.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa menegaskan kampanye hitam terkait sawit di Uni Eropa seperti kampanye "palm oil free" tidak diinisiasi oleh pemerintah negara Uni Eropa. Menurutnya, kampanye-kampanye semacam ini justru digerakkan oleh pasar.

Kuasa Usaha Ad-Interim Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam Charles-Michel Geurts memastikan pemerintah Uni Eropa tak melarang produk minyak sawit di Uni Eropa.

Ia mengatakan, tak hanya kampanye palm oil free, ada banyak slogan lain yang dikampanyekan di Uni Eropa. Beberapa label tersebut seperti sugar-free, GMO-free, gluten free dan lainnya.

Baca Juga: Harga CPO Melesat Didorong Kenaikan Permintaan

"Uni Eropa sebagai konstitusi, pemerintah, dan negara anggota tak berkaitan dengan pelarangan produk palm oil. Jadi jelas sekali pasar adalah pendorong utama," ujar Charles dalam media briefing tentang Inisiatif dan Kerja Sama Uni Eropa dengan Indonesia Terkait Kelapa Sawit, Kamis (5/9).

Charles menambahkan, Uni Eropa merupakan pasar yang sangat terbuka. Karenanya, dia pun menyarankan agar Indonesia meyakinkan pasar di Uni Eropa terkait keunggulan yang dimiliki oleh minyak sawit.

Lebih lanjut Charles mengatakan, Uni Eropa merupakan pasar sawit yang stabil bagi Indonesia. Menurutnya, dalam lima tahun terakhir impor minyak sawit oleh Uni Eropa rata-rata sebesar 3,5 juta ton atau 2,2 miliar euro per tahun.

Baca Juga: Ikuti Jejak Indonesia, Peritel Malaysia Hentikan Penjualan Produk Palm Oil Free

Dia menjelaskan, nilai impor minyak sawit dari Indonesia ke Uni Eropa memang sempat menurun sebesar 22% dibandingkan tahun 2017. Tetapi, walaupun harga minyak sawit mengalami penurunan dibandingkan 2018, nilai ekspor minyak sawit dan biodiesel Indonesia ke Uni Eropa hanya menurun 2% dibandingkan 2017.

Tetapi, dalam lima bulan pertama 2019, dari segi volume impor sawit oleh Uni Eropa mengalami kenaikan 0,7%. "Uni Eropa adalah pasar yang stabil bagi minyak sawit Indonesia. Indonesia adalah pemasok utama minyak sawit bagi Uni Eropa, dan kami membutuhkan minyak sawit," kata Charles.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×