Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona yang berlangsung lebih dari tiga bulan telah membuat perekonomian nasional tumbuh negatif. Apalagi dampak tersebut langsung menyerang sektor UMKM, yang didominasi masyarakat kelas menengah ke bawah kehilangan pendapatan.
Untuk itu, berbagai program-program dari pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional juga tersedia bagi para pelaku UMKM.
Baca Juga: Jokowi ke warga Jawa Barat: Pilih masker atau lockdown?
Zakir Machmud, Kepala UKM Center FEB Universitas Indonesia mengatakan, di tengah situasi pandemi Covid-19 ini memang UMKM menjadi salah satu yang paling terdampak. Sehingga, UMKM perlu sesuatu yang lebih untuk mendorong UMKM kembali bangkit dan produktif .
“Ada yang sifatnya bansos, menurut kami ini memang diperlukan. Karena dalam situasi tidak pasti ini, cash is king. Memang mereka butuh yang sifatnya cash untuk UMKM yang usahanya sempat tutup atau berhenti sementara,” jelas Zakir dalam konferensi daring, Selasa (11/8).
Ia menambahkan, memang dalam program PEN yang disusun bisa dinikmati bagi ultra Mikro maupun bagi mereka yang memiliki NPWP. Sehingga, bagi UMKM yang belum punya NPWP maupun punya pinjaman masih belum tersentuh.
Baca Juga: Jokowi sebut ada Rp 170 triliun dana daerah masih mengendap di bank
“Dengan banyaknya bantuan modal ke arah sana, saya harapkan bisa dipercepat karena ini penting mengingat kuartal II 2020 pertumbuhan kita negatif. Agar kuartal 3 dan 4 bisa digerakan kembali,” tutup Zakir.
Zakir juga berharap bantuan cash ini bisa mendorong UMKM bergerak kembali. Ke depannya, pemerintah juga bisa memberikan bantuan dan mendorong sektor-sektor yang lebih spesifik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News