Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Istana buka suara soal kecenderungan naiknya harga emas dalam beberapa waktu ini. Kenaikan harga emas disebut sebagai salah satu sinyal kekhawatiran ekonomi.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan, kenaikan harga emas tidak hanya terjadi di dalam negeri. Akan tetapi bagian dari pengaruh adanya kenaikan harga emas dunia. Ini dipicu oleh beberapa hal terkait dengan geopolitik maupun geoekonomi.
"Bahwa ada beberapa anggapan kenaikan (harga emas) ini apakah sinyal tentang kekhawatiran kondisi ekonomi, saya kira itu terlalu berlebihan," ujar Prasetyo kepada wartawan, Rabu (30/4).
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Turun Tipis Rp 1.000 Hari Ini Rabu (30/4)
Prasetyo berharap adanya masukan atau pandangan konstruktif dan memberikan optimisme terhadap kondisi ekonomi nasional.
Meski begitu, pemerintah menghormati pandangan yang ada. Ini juga dijadikan sebagai peringatan untuk terus waspada dalam mengelola perekonomian dan merumuskan kebijakan ekonomi.
Lebih lanjut Prasetyo mengatakan, permintaan terhadap emas naik secara signifikan. Hal ini menyebabkan mekanisme pasar bekerja. Sehingga harga harga emas dan komoditas utama dunia juga ikut naik, termasuk di dalam negeri.
Di satu sisi, masyarakat menganggap bahwa emas adalah instrumen investasi yang paling aman dan stabil.
Dengan adanya pergerakan harga emas yang cenderung naik menyebabkan masyarakat terdorong untuk berinvestasi dalam bentuk emas.
Apalagi semenjak Indonesia punya bank emas (bullion). Sehingga masyarakat punya kesempatan untuk investasi emas dengan jauh lebih baik dan aman.
"Ini beberapa faktor yang menyebabkan kecenderungan harga emas kita naik," kata Prasetyo.
Seperti diketahui, harga emas turun pada perdagangan Rabu (30/4) pagi. Pukul 07.38 WIB, harga emas untuk pengiriman Juni 2025 di Commodity Exchange ada di US$ 3.328,30 per ons troi, turun 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di US$ 3.333,60 per ons troi.
Mengutip Bloomberg, harga emas turun setelah Presiden AS Donald Trump meringankan dampak tarif otomotif dan menunjukkan kemajuan negosiasi perdagangan dengan beberapa negara.
Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi, Didorong Kemajuan Negosiasi Tarif Dagang Trump
Sementara itu, Rabu (30 April 2025) grafik harga emas 24 karat Antam menunjukkan harga emas hari ini turun Rp 1.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.966.000 per gram menjadi Rp 1.965.000 per gram.
Di lain sisi grafik harga emas Antam 24 karat buyback oleh Logam Mulia juga menunjukkan harga turun Rp 1.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.815.000 per gram menjadi Rp 1.814.000 per gram.
Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 151.000 per gram.
Selanjutnya: IHSG Naik 0,44% ke 6.778 pada Sesi I Rabu (30/4), KLBF, AMRT, SMGR Top Gainers LQ45
Menarik Dibaca: Upaya Sinar Mas Agro dalam Mengurangi Emisi Diganjar Penghargaan Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News