kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren Kasus Covid-19 Pasca Lebaran Diklaim Terus Menunjukkan Perbaikan


Kamis, 19 Mei 2022 / 11:14 WIB
Tren Kasus Covid-19 Pasca Lebaran Diklaim Terus Menunjukkan Perbaikan
ILUSTRASI. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menyebut, dari pengalaman sebelumnya pada penanganan Covid-19, adanya kenaikan mobilitas masyarakat biasanya akan diikuti tren kenaikan kasus positif.

Namun, kondisi berbeda terjadi saat ini. Dimana meskipun masih adanya peningkatan mobilitas khususnya pada sektor retail sejak Maret lalu, tidak diikuti kenaikan kasus positif.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covud-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, bahkan penambahan angka kasus harian tetap menunjukkan penurunan.

Dari kondisi kasus di tingkat nasional, Indonesia terus menunjukkan perbaikan pada indikator kasus aktif dan kesembuhan dengan angka di atas rata-rata dunia. Namun, disayangkan, indikator kematian masih bertahan pada angka yang sama. Bahkan, angka ini masih di atas rata-rata dunia.

Baca Juga: Data Corona Indonesia, 18 Mei: Tambah 327 Kasus Baru, Ada 3.844 Kasus Aktif

"Kasus aktif, pada tingkat nasional tetap menunjukkan tren penurunan yang baik menjadi 0,08% pada pekan terakhir, angka ini lebih rendah sekitar 4% di bawah rata-rata dunia," kata Wiku dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5).

Data per 8 Mei lalu, jumlah kasus aktif terdapat 6.000 orang. Kemudian per 15 Mei turun menjadi sekitar 4.700 orang.

Sedangkan indikator kematian, baik persentase maupun jumlah kematian di Indonesia cenderung tetap dibandingkan pekan sebelumnya, yaitu 2,59%. Sementara itu, jumlah orang meninggal rata-rata dalam 3 bulan terakhir terus menurun dan saat ini rata-rata di angka 13 kasus.

Wiku melanjutkan, untuk tingkat kesembuhan, dibanding pekan lalu, terjadi peningkatan jumlah orang sembuh pada level nasional.

Di minggu ini, terdapat sekitar 3.600 orang sembuh, dengan persentasenya sebesar 97,34 %. Jika dibandingkan dengan dunia, Indonesia masih bertahan sekitar 3% di atas rata-rata dunia.

Dari 34 Provinsi, ada 18 provinsi di antaranya, yang menunjukkan penurunan kasus aktif. Hal ini menunjukkan sudah semakin rendahnya potensi penularan di tengah masyarakat.

Hanya saja, pada 16 Provinsi lainnya masih menunjukkan kenaikan kasus aktif. Bahkan, pekan ini jumlahnya lebih banyak dibanding pekan lalu sebanyak 6 provinsi.

Kenaikan terjadi sebagian adalah provinsi tujuan mudik atau asal pemudik terutama pada 3 provinsi yang menjadi terbesar dalam tujuan dan asal pemudik, yakni DKI Jakarta, Banten dan Jawa Timur.

Namun, kenaikan di Provinsi tersebut belum merupakan lonjakan kasus yang signifikan. Meski demikian, adanya kenaikan diminta segera ditekan dengan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan yang menjadi kunci terkendalinya kasus.

Baca Juga: Inilah Kelompok Masyarakat yang Harus Tetap Pakai Masker Saat di Luar Ruangan

"Upaya ini juga perlu diperkuat dengan kesadaran tinggi untuk dites apabila memiliki riwayat perjalanan jarak jauh, riwayat mengunjungi lokasi keramaian, serta merasa kurang sehat dan bergejala," tambah Wiku.

Pemerintah Pusat meminta kepada para kepala daerah dari provinsi-provinsi yang mengalami kenaikan, untuk segera mencegah terjadinya kenaikan kasus yang lebih tinggi lagi. Upaya testing, tracing, dan treatment diminta untuk terus ditingkatkan.

"Masyarakat juga dimohon tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dan kesadaran tinggi untuk dites. Terutama dengan riwayat bepergian jarak jauh, mengunjungi tempat keramaian dan kerumunan, serta merasa tidak sehat dan bergejala," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×