kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tol Japek masih jadi titik macet saat mudik Lebaran 2019


Senin, 22 April 2019 / 10:37 WIB
Tol Japek masih jadi titik macet saat mudik Lebaran 2019


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) sudah mulai mempersiapkan mudik Lebaran 2019. Untuk itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKS) mengadakan rapat koordinator khusus membahas soal ini dengan para stakeholder.

"Mudik lebaran akan berlangsung 5 minggu ke depan, maka itu Kmenhub selaku koordinator mengumpulkan stakeholder untuk mempersiapkan kegiatan mudik itu," ungkap Budi usai membuka rakor di Kemenhub, Senin (22/4).

Adapun stakeholder yang hadir diantaranya, Polri, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Kesehatan, Basarnas dan BMKG. Dimana, pihak ini memiliki peran masing-masing dalam keberlangsungan mudik.

Berdasarkan catatan Budi, mudik masif terjadi di udara dan darat. "Udara itu karena kita antar pulau kalau darat dengan adanya jalan tol," tambah dia.

Sehingga, setiap aspek perlu dikaji secara baik. Menhub pun mengatakan, setiap tahunnya darat perlu diberi perhatian khusus. Mengingat darat memiliki esiko kecelakaan yang besar tinggi.

"Tingginya kecelakaan itu akibat motor. Sampe 70%, maka itu kami anjurkan sodara sodara tidak gunakan motor tapi pake moda lain. Kemenhub sediakan mudik gratis, banyak juga perusahaan perusahaan dengan CSR-nya," Jelas Menhub.

Adapun untuk titik kencana sendiri, Kemenhub mencatat Jakarta-Cikampek (Japek) masih akan terjadi kemacetan. Sebab, tol elevated dipastikan tidak bisa digunakan saat mudik nanti. "Kemacetan masih akan terjadi di Japek karena konstruksi masih banyak di sana," katanya.

"Untuk tol elevated dipastikan tidak bisa digunakan," lanjut Budi. Maka itu, ia meminta kepada Jasa Marga untuk membuka kolong tol demi kelancaran jalan. Pun ia meminta Polri untuk melakukan contraflow.

"Stakeholder (Polri) harus buat itu smooth seperti tahun lalu. Soal rekayasa lalin itu contraflow. Ganjil genap mungkin di jalan tertentu agar suplai kendaraan lebih rata," tutup Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×