Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan, pemerintah akan menyasar sejumlah pasar potensial untuk meningkatkan ekspor, salah satunya Iran.
Rachmat menuturkan, ekspor ke Iran pada tahun-tahun lalu mencapai US$ 4 miliar. Akan tetapi, pada saat ini ekspor ke Iran hanya mampu mencapai US$ 400 juta. “Pak Jokowi mau mengembalikan dan meningkatkan perdagangan dengan Iran. Saya, Pak Menko Perekonomian (Sofyan Djalil), dan Presiden akan bertolak ke Iran untuk membicarakan potensi ini,” kata Rachmat, di Jakarta, Senin (18/5).
Selain meningkatkan perdagangan ke Iran, Rachmat menuturkan pemerintah juga akan menggarap pasar Afrika Selatan, serta pasar di negara-negara Timur Tengah.
Rachmat mengaku sudah melakukan penjajakan potensi pasar di wilayah-wilayah tersebut. Rachmat menambahkan, saat ini pemerintah Indonesia tengah mencoba menembus pasar Uni Eropa, yang hingga saat ini dirasakan masih sulit.
“Kalau kita tidak kerjasama dengan Uni Eropa, fasilitas yang kita dapatkan tidak akan sebaik yang didapatkan Vietnam,” ucap Rachmat.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan April 2015 mencetak surplus US$ 454,4 juta. Surplus neraca perdagangan disumbang oleh India, Amerika Serikat, Filipina, Belanda, dan Pakistan.
“Tapi ada juga negara mitra dagang yang menjadi penyumbang defisit perdagangan non-migas, diantaranya Korea Selatan, Thailand, Australia, Jepang, dan Tiongkok,” kata Rachmat. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News