kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,72   14,42   1.59%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tingkat optimisme pebisnis dan konsumen turun


Senin, 06 Mei 2013 / 21:02 WIB
Tingkat optimisme pebisnis dan konsumen turun
ILUSTRASI. Awan mendung di atas Kota Yogyakarta, Rabu (17/11/2021). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah berawan hingga hujan petir, menurut prakiraan BMKG. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko.


Reporter: Herlina KD | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Optimisme pelaku bisnis pada kuartal I 2013 sedikit menurun. Buktinya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks tendensi bisnis (ITB) pada kuartal I 2013 sebesar 102,34 lebih rendah ketimbang kuartal IV 2012 yang sebesar 105,29.

Kepala BPS Suryamin mengatakan sebenarnya kondisi bisnis pada kuartal I 2013 masih cukup baik. Terjadi peningkatan kondisi bisnis di empat sektor, sedangkan lima sektor lainnya menurun. "Peningkatan kondisi bisnis tertinggi terjadi pda sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan (nilai ITB 112,26), sedangkan penurunan bisnis tertinggi terjadi pada sektor listrik, gas dan air bersih (nilai ITB 96,01)," jelasnya Senin (6/5).

Sementara itu, pada kuartal II 2013 tingkat optimisme para pebisnis diperkirakan kembali meningkat. Suryamin bilang pada kuartal II 2013 nilai ITB akan meningkat menjadi 106,27. Menurutnya, pada kuartal II 2013 peningkatan kondisi bisnis akan terjadi pada semua sektor ekonomi.

Pada kuartal II 2013, sektor industri pengolahan diperkirakan mengalami peningkatan bisnis tertinggi (nilai ITB sebesar 110,89) dan yang terendah sektor pertambangan dan penggalian (nilai ITB sebesar 102,25).

Sama seperti ITB, optimisme konsumen pada kuartal I 2013 juga sedikit menurun. Suryamin bilang indeks kepercayaan konsumen (ITK) pada kuartal I 2013 sebesar 104,7 lebih rendah ketimbang ITK kuartal IV 2012. 

Namun, Suryamin bilang, pada kuartal II 2013 optimisme konsumen bakal kembali meningkat dengan perkiraan ITK sebesar 108,82. Artinya "Kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik," ujarnya.

Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen ini, kata Suryamin akan terjadi di semua propinsi di Indonesia. Dari 33 propinsi yang ada, sekitar 14 propinsi diantaranya diperkirakan akan memiliki nilai indeks di atas nasional. Propinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah Bali (sebesar 114,340 dan yang terendah di Nusa Tenggara Timur (nilai ITK sebesar 105,76).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×