kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Tiga Kandidat Capres Dinilai Belum Teruji dalam Pengentasan Kemiskinan


Kamis, 26 Oktober 2023 / 16:54 WIB
Tiga Kandidat Capres Dinilai Belum Teruji dalam Pengentasan Kemiskinan
Bakal calon presiden Prabowo Subianto (kiri) dan bakal calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan pidato politiknya saat deklarasi sebagai capres dan cawapres yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebelum melakukan pendaftaran menuju Gedung KPU di Indonesia Arena, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Tiga Kandidat Capres Dinilai Belum Teruji dalam Pengentasan Kemiskinan.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kandidat calon presiden (capres) pada pemilu 2024 mengerucut pada tiga nama. Salah satu hal yang dinilai menjadi tantangan bagi kandidat capres adalah terkait pengentasan kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2013 atau sebelum dipimpin Ganjar Pranowo, angka kemiskinan Jawa Tengah 14,56% atau 4,73 juta penduduk miskin.

Pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin Jawa Tengah menjadi 3,79 juta orang atau 10,77%.

Baca Juga: Ini Asal Muasal Persoalan Jokowi dengan PDI-P Versi Adian Napitupulu

Kemudian, pada September 2017 atau sebelum dipimpin Anies Baswedan, warga miskin di Jakarta tercatat sebanyak 393,13 ribu atau 3,78%.

Pada September 2022, jumlah penduduk miskin di Jakarta tercatat 494,93 ribu atau 4,61%.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, yang bisa dipelajari adalah track record dalam koordinasi program kemiskinan yang seringkali terhambat masalah ego sektoral, data hingga teknis lapangan. 

Bhima menilai, jika punya pengalaman kepala daerah seperti Ganjar dan Anies, mungkin lebih mudah soal tantangan birokrasi. 

Baca Juga: Pendaftaran Capres Selesai, Begini Ekspektasi Pasar Soal Pemilu

Akan tetapi, bagi Prabowo misalnya, meski tidak punya pengalaman menjabat sebagai kepala daerah, bukan berarti tidak memiliki kesempatan mengatasi masalah kemiskinan. 

Menurut Bhima, mungkin program pengentasan kemiskinannya lebih berani, dan terukur masuk di visi misi dan program aksi.

"Dalam hal kemiskinan ketiganya masih perlu diuji ya karena pengalaman di Jawa Tengah atau DKI Jakarta akan berbeda misalnya dalam menangani masalah kemiskinan di Papua," ujar Bhima kepada Kontan, Kamis (26/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×