Reporter: Cecylia Rura | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei nasional bertemakan Tiga Tahun Jokowi: Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik. Hasilnya, tingkat kepuasan masyarakat meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, ada beberapa kesulitan yang masih dirasakan oleh masyarakat hingga saat ini. Seperti pungutan dalam pengurusan di kantor pemerintahan, rendahnya daya beli masyarakat, buruknya kualitas pelayanan dan pendidikan, tingginya angka ketimpangan masyarakat kaya dan miskin serta pelayanan dan biaya kesehatan yang mahal.
Adapun faktor lain yang menempati posisi tiga teratas adalah tingginya angka kemiskinan (14,1%), terbatasnya lapangan pekerjaan (20%), dan tingginya harga sembako (27,9%). "Ini menjadi tiga isu utama yang masih menjadi PR bagi pemerintah," ungkap Arya Fernandes di Auditorium CSIS, Selasa (12/9).
Namun, publik masih merespon positif pemerintahan di bawah kepemimpinan Joko Widodo. Pengambilan sampel yang diukur dalam skala 1 (menunjukkan otoriter) sampai 5 (demokratis) menampakkan nilai rata-rata yang diperoleh kepemimpinan Joko Widodo adalah sebesar 4,58 yang artinya demokratis.
Perlu diketahui jumlah sampel yang digunakan sebagai data rujukan sebanyak 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia dengan margin of error +/- 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% dengan periode proses pengambilan data yang dilakukan pada 23-30 Agustus 2017 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terstruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News