kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tembok laut raksasa Jakarta mulai dibangun?


Minggu, 27 April 2014 / 14:46 WIB
Tembok laut raksasa Jakarta mulai dibangun?
ILUSTRASI. Spy X Family Episode 22: Preview Terbaru, Jadwal Tayang dan Tempat Nonton Sub Indo


Reporter: Agus Triyono | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pemerintah akhirnya memastikan bahwa Juni 2014 nanti, proses pembangunan tembok laut raksasa Jakarta alias giant sea wall mulai dibangun. Kepastian ini disampaikan setelah semua tahap persiapan proyek selesai dilakukan.

Dedy S Priatna, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bilang, pembangunan mulai dilakukan Juni nanti akan di awali dengan pembangunan tembok yang pembatas dalam yang berbatasan langsung dengan bibir pantai, atau seksi A.

Targetnya, pembangunan tanggul sepanjang 30 kilometer ini akan diselesaikan dalam waktu tiga sampai empat tahun ke depan. "Yang akan groundbreaking Kementerian Pekerjaan Umum dan DKI Jakarta, Juni atau puasa yang menggembirakan, ini bisa dimulai," katanya akhir pekan lalu.

Dedy mengakui, menjelang pembangunan tanggul bagian dalam proyek itu, pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta masih mengalami masalah pelik. Khususnya, menyangkut kebutuhan dana pembangunan yang besarannya mencapai Rp 18 triliun.

Menurut Dedy dengan keterbatasan ruang fiskal yang dimiliki oleh pemerintah pusat dan DKI Jakarta saat ini, besaran dana itu cukup memberatkan. Oleh karena itulah, untuk menyiasati kekurangan dana, pemerintah pusat dan DKI akan mewajibkan pengembang yang ingin mendapatkan ijin reklamasi 17 pulau di sepanjang pantai Jakarta ikut membangun tanggul bagian dalam sesuai dengan yang telah ditentukan pemerintah.

Kewajiban membangun tanggul bagian dalam itu nantinya secara khusus dimasukkan ke dalam syarat wajib yang harus dipenuhi pengembang untuk mengantongi ijin pengelolaan 17 pulau buatan. Saat ini, keinginan pemerintah pusat dan DKI Jakarta tersebut saat ini sedang dikomunikasikan dengan pengembang.

Dedy optimistis, pengembang yang ingin mendapatkan ijin pengelolaan 17 pulau itu tidak akan keberatan dengan kewajiban yang akan diberikan kepada mereka tersebut. Sebab, potensi yang terdapat di 17 pulau bila Proyek Tanggul Raksasa Jakarta selesai dibangun akan besar.

"Kalau ini berjalan lancar, bagian dari pemerintah tinggal Rp 1 triliun saja,  ini akan meringankan," kata Dedy. Sekadar catatan saja, Proyek Tanggul Laut Jakarta rencananya dibangun di sepanjang pantai utara Jakarta.

Selain ditujukkan untuk menahan arus rob air laut dan banjir, rencanananya proyek itu akan dimanfaatkan untuk tempat penyimpanan air bersih sebagai sumber air baku. Diharapkan, proyek yang diusung mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo itu selesai tahun 2025 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×